Dulu, pemain Persib yang pernah dipanggil oleh Shin Tae-yong adalah Marc Klok, Edo Febriansyah, Dimas Drajad dan Adam Alis.
Tapi, sejak pemain yang dinaturalisasi semakin menjamur, Shin Tae-yong pun juga tidak lagi memanggil pemain Persib.
Artinya, jika dikritisi, kebijakan yang membolehkan sebuah klub sekaligus memainkan 6 pemain asing, berdampak pada tidak berkembangnya kualitas pemain lokal. Paling tidak, itu yang terjadi di Persib.
Di lain pihak, ada 3 pemain Dewa United dan 2 Pemain Persija Jakarta yang dipanggil Patrick. Persis Solo, PSS Sleman, Persebaya Surabaya dan Borneo FC masing-masing menyumbang satu pemain.
Apa karena pelatih Dewa United adalah senior Patrick sewaktu dulu jadi pemain di Belanda, membuat Patrick seperti mengistimewakan Dewa United?Â
Mungkin tidak seperti itu. Toh, harus diakui kalau Dewa United berhasil mengembangkan pemain lokal yang mampu bersaing dengan pemain asing.Â
Maka, tak heran jika Egy Maulana Vikri, Ricky Kambuaya dan Septian Bagaskara, terpilih oleh Patrick. Namun, karena cedera, Egy tidak ikut ke Australia.
Bisa ditafsirkan bahwa Persib sangat bergantung pada pemain asing, terutama pada posisi kunci mulai dari penjaga gawang, pemain belakang, gelandang, dan ujung tombaknya.
Maka, dipandang dari kontribusi klub terhadap Timnas Indonesia, gelar juara Liga 1 seolah kurang berarti.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI