Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas Indonesia di Piala Asia, Jadi Bulan-bulanan Lawan?

7 Januari 2024   06:11 Diperbarui: 7 Januari 2024   07:18 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Indonesia saat laga lawan Libya (5/1/2024)|dok. PSSI, dimuat bola.net

Mulai minggu depan, perhatian para pencinta sepakbola nasional akan tertuju ke Qatar, di mana timnas senior Indonesia mengikuti Piala Asia bersama 23 negara lainnya.

Mampu menembus turnamen bergengsi Piala Asia 2023, sebetulnya sudah jadi kebanggaan tersendiri bagi timnas Indonesia. Soalnya, untuk lolos babak kualifikasi saja, sungguh berat.

Indonesia pernah lolos kualifikasi pada penyelenggaraan tahun 1996, 2000, 2004, dan sekarang di tahun 2023 (yang dilakukan pada awal 2024).

Pada tahun 2007, timnas kita juga tampil di Piala Asia, namun itu sebagai "hadiah" karena Indonesia terpilih menjadi tuan rumah bersama Thailand, Malaysia, dan Vietnam.

Skuad Timnas Indonesia saat ini boleh dikatakan beraroma Eropa, mengingat mayoritas pemain diisi oleh pemain yang merumput di Eropa. Ada juga yang main di Korea, Jepang dan Malaysia.


Memang, ada pemain produk lokal yang main di luar negeri, yakni Marselino Ferdinan, Asnawi Mangkualam, Pratama Arhan, dan Saddil Ramdani.

Namun, pemain "produk asing" yang berhasil dinaturalisasi lebih banyak lagi dan sekarang malah terlihat semakin mendominasi.

Hal itu terbukti pada starting eleven saat Indonesia menghadapi Libya sebagai bagian dari program pemusatan latihan di Turki, pada Jumat (5/1/2024) lalu, ada 5 pemain naturalisasi.

Itu belum lagi dihitung beberapa pemain naturalisasi yang duduk di bangku cadangan. Tapi, demi kekompakan timnas, kita tak usah mendikotomi pemain lokal dan pemain naturalisasi.

Laga tersebut merupakan laga uji coba kedua melawan Libya, sehingga pemain yang diturunkan pelatif Shin Tae Yong diperkirakan menjadi skuad inti di Piala Asia.

Indonesia menurunkan pemain sebagai berikut: Ernando Ari, Jordi Amat, Rizky Ridho, Elkan Baggott, Pratama Arhan, Yakob Sayuri, Justin Hubner, Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, Witan Sulaeman, dan Rafael Struijk.

Skor akhirnya, Indonesia harus mengakui keunggulan Libya, di mana kita kalah tipis 1-2. Terlihat bahwa ada peningkatan kualitas permainan dibanding pada uji coba pertama, juga melawan Libya. 

Gol dari tendangan Yakob Sayuri pada menit ke 6 setelah menerima assist dari Ivar Jenner, pada awalnya cukup membangkitkan harapan.

Libya menyamakan kedudukan pada menit ke 9 dari tendangan Osama Mukhtar Al Shremi, dan mencetak gol kemenangan pada menit ke 20 hasil sontekan Ahmed Ekrawa.

Pada uji coba pertama yang berlangsung 3 hari sebelumnya, Indonesia kalah telak 0-4. Hasil jelek ini membuat Shin Tae Yong dikritik sejumlah pengamat sepakbola.

Tapi, Shin Tae Yong berdalih pada uji coba bukan hasil akhir yang penting. Okelah, hasil 0-4 kita abaikan, dan hasil 1-2 pada pertandingan kedua lah yang menjadi sorotan.

Setelah eksperimen Shin Tae Yong yang gagal pada saat kalah 0-4, akhirnya Shin Tae Yong kembali ke skema yang lazim di Indonesia, yakni 3-4-3, yang bertransformasi menjadi 5-3-2 saat bertahan.

Dengan taktik yang telah familiar tersebut, penguasaan bola pemain kita semakin baik dengan umpan pendek cepat, namun blunder barisan pertahanan masih terjadi yang berbuah 2 gol bagi Libya.

Blunder pemain belakang itu mengingatkan kita pada saat Indonesia dibantai tuan rumah Irak 1-5 , pada laga kualifikasi Piala Dunia (16/11/2023).

Kemudian, Indonesia hanya mampu imbang 1-1 dengan Filipina di laga tandang ke Manila (21/11/2023). Dua laga kualifikasi di atas mengecewakan pendukung timnas Indonesia.

Nah, dihadapkan pada track record bahwa Indonesia belum pernah menang pada 4 laga terakhir, target lolos ke babak 16 besar Piala Asia, bisa dianggap kurang realistis.

Apalagi, Indonesia satu grup dengan Jepang, Irak, dan Vietnam. Jangankan lawan Jepang dan Irak yang kelasnya di atas kita, lawan Vietnam pun sering jadi momok menakutkan.

Tapi, bukankah bola itu bundar? Timnas diharapkan tampil dengan permainan terbaiknya. Kalau blunder pemain semakin dikurangi, Indonesia tak bakal jadi bulan-bulanan.

Selamat berjuang Timnas Indonesia, doa kami semua menyertai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun