Pernyataan Prabowo yang siap seandainya ditinggalkan para kader Partai Gerindra, ditafsirkan sebagai sindiran yang tajam terhadap Sandiaga Uno.
Prabowo menyatakan tak akan gentar bila ditinggalkan kadernya, bahkan tidak akan berhenti berjuang untuk bangsa dan negara.
Hal tersebut diucapkan Ketua Umum Gerindra yang juga Menteri Pertahanan itu pada acara persemian kantor Badan Pemenangan Presiden Gerindra di Jakarta, Sabtu (7/1/2023).
Kenapa dinilai menyindir Sandiaga? Karena Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu diisukan akan hengkang ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Indikasinya, Sandi pernah hadir di acara PPP seperti yang terlihat pada foto di atas. Lagipula, suara beberapa petinggi PPP bernada mendukung Sandi untuk diusung pada Pilpres 2024 mendatang.
Tidak hanya itu, Sandi juga disebut-sebut akan menjadi Ketua Umum PPP, karena ketua umum yang sekarang masih bersifat sementara.Â
Seperti diketahui, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa telah dilengserkan dan sekarang yang menjadi Plt. Ketua Umum PPP adalah Muhammad Mardiono.
Tapi, mungkin sulit bila Sandi langsung jadi ketua umum, mengingat aturan internal PPP menghendaki kader yang sudah mengabdi di PPP minimal 5 tahun, baru bisa dipilih menjadi ketua umum.
Untuk menjadi capres pun, rasanya sulit bagi Sandi. Soalnya, PPP tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), sehingga penetapan capres harus melibatkan Golkar dan PAN.
Mengacu pada hasil survei elektabilitas dari beberapa lembaga, posisi Sandi masih jauh di bawah 3 besar yang ditempati oleh Ganjar Pranowo, Prabowo, dan Anies Baswedan.
Namun, jika menjadi cawapres, peluang tersebut cukup terbuka. Survei elektabilitas Tim Litbang Kompas pada Oktober 2022 lalu, menunjukkan Sandi unggul untuk cawapres.