Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Lelah di Jalan? Ada Tenda Darurat, Ada Rest Area Terhebat

5 Juni 2022   05:13 Diperbarui: 5 Juni 2022   08:38 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skybridge di rest area Pendopo|dok. Irwan Rinaldi Sikumbang, dimuat kompasiana.com

Bagi mereka yang melakukan perjalanan mudik lebaran pada perayaan Idul Fitri yang lalu, tentu sangat merasakan betapa pentingnya keberadaan sebuah rest area atau tempat beristirahat bagi para pemudik.

Memang, dalam keadaan mendesak, seorang pengemudi bisa saja meminggirkan kendaraan di lahan kosong di pinggir jalan yang dirasa aman.

Kemudian, tempat yang sering menjadi pilihan adalah halaman masjid, halaman rumah makan atau di Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) yang lebih dikenal dengan pom bensin.

Jika tersedia tenda khusus yang biasanya difasilitasi oleh perusahaan tertentu atau pihak kepolisian (hanya selama libur lebaran saja), para pemudik tentu terbantu karena bisa memanfaatkannya untuk beristirahat sejenak. 

Saya sendiri tidak mudik ke Sumbar pada lebaran lalu. Tapi, sebelum bulan puasa saya sempat melakukan perjalanan lewat darat dari Jakarta ke Payakumbuh (Sumbar).

Itulah kali pertamanya saya menjajal jalan tol dari Bakauheni hingga Palembang. Bakauheni adalah pelabuhan di Lampung tempat berlabuhnya kapal feri dari Merak, Banten.

Jalan tol sejauh 373 kilometer dan beroperasi sejak Januari 2021 itu telah memangkas waktu tempuh secara signifikan. Sebelum ada tol, Bakauheni-Palembang ditempuh selama sekitar 12 jam, Dengan adanya jalan tol, bisa ditempuh sekitar 4 jam saja.

Meskipun jalan tol Bakauheni-Palembang tidak semulus jalan tol di Pulau Jawa, tapi fasilitasnya tergolong lumayan. Paling tidak, para pengguna tidak akan kesulitan menemukan rest area, karena hampir setiap belasan kilometer, ada rest area.

Keberadaan rest area dalam perjalanan jauh sangatlah penting. Hanya saja, di Indonesia, rest area yang nyaman hanya ditemui di jalan tol.

Sedangkan di jalan biasa, boleh dikatakan tidak ada rest area yang nyaman. Tapi, bila ada SPBU yang luas, biasanya difungsikan juga sebagai tempat beristirahat.

Kembali ke cerita pengalaman saya lewat darat Jakarta-Payakumbuh di atas, setelah keluar dari jalan tol Bakauheni-Palembang, saya beberapa kali beristirahat, masing-masing sekitar 2 jam.

Pernah saya beristirahat di area SPBU, pernah juga di masjid, dan pas malam hari, karena ingin tidur secara normal, saya menginap di hotel kelas melati.

Karena sering beristirahat, waktu tempuh Jakarta-Payakumbuh yang sebetulnya bisa dituntaskan dalam 30-32 jam, saya malah menghabiskan 42 jam.

Nah, apa bedanya rest area yang ada SPBU-nya dan SPBU yang ada rest area-nya? Rest area yang ada SPBU, artinya SPBU hanya pelengkap dari sebuah rest area.

Sedangkan fasilitas lainnya, justru lebih dominan. Misalnya, berbagai gerai tempat makan, gerai penjualan pakaian, toilet yang bersih dengan daya tampung yang banyak, masjid yang luas, minimarket, tempat pijat refleksi, area bermain anak-anak, dan sebagainya.

Bahkan, sudah ada rest area yang ada hotel, yakni di kilometer 19 Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang baru dibuka. Rencananya, akan ada lagi rest area di Jalan Tol Trans Jawa yang punya hotel.

Di antara sekian banyak rest area yang ada di Indonesia, yang paling hebat sampai saat ini adalah rest area Pendopo di KM 456 Jalan Tol Trans Jawa yang berada di daerah Salatiga, Jawa Tengah.

Disebut terhebat, karena rest area ini terluas, termegah, dan juga terindah dengan view pegunungan. Yang istimewa, inilah satu-satunya di Indonesia rest area yang punya skybridge. 

Biasanya, rest area yang berada sisi kiri di jalan tol tak punya penghubung jika di sisi kanan jalan juga ada rest area. Tapi, di Pendopo, ada jembatan gantung (skybridge) yang indah antar dua sisi rest area, tempat banyak pengunjung berfoto.

Berada di rest area Pendopo seakan berada di mal papan atas di Jakarta karena banyak gerai barang-barang yang branded.

Jadi, bukan karena ada SPBU rest area Pendopo menjadi ramai, terutama di hari libur. Tanpa mengisi bahan bakar pun, banyak pengunjung sengaja singgah di sini. Rest area ini sudah menjadi destinasi wisata.

Bagaimana dengan kondisi SPBU yang di dalamnya ada rest area? Inilah yang kita temukan di jalan biasa (bukan jalan tol). 

Jelas, kondisinya jauh berbeda. Soalnya, SPBU menjadi hal yang utama dan mendominasi lahan. Rest area hanya pelengkap dan itupun sekadar lahan parkir yang agak luas di bagian belakang.

Kalaupun ada gerai makanan, jumlahnya sangat sedikit. Tak ada masjid, hanya musala kecil dan toilet yang juga dengan kapasitas sangat terbatas.

Rest Area Pendopo Salatiga di jalan tol Trans Jawa|dok. pingpoint.co.id
Rest Area Pendopo Salatiga di jalan tol Trans Jawa|dok. pingpoint.co.id

Di musala yang ada di area SPBU tersebutlah sebagian pengemudi atau penumpang kendaraan beristirahat. Yang lain bisa memilih tidur di dalam mobil.

Mungkinkah nantinya ada tempat istirahat yang representatif di jalan biasa senyaman rest area di jalan tol?

Skybridge di rest area Pendopo|dok. Irwan Rinaldi Sikumbang, dimuat kompasiana.com
Skybridge di rest area Pendopo|dok. Irwan Rinaldi Sikumbang, dimuat kompasiana.com

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun