Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Dilema Hobi Anak Perempuan, Membebaskan atau Melindungi?

30 April 2021   00:01 Diperbarui: 30 April 2021   00:31 1292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. instagram @akunmuslimah_

Sebagai seorang ayah, saya bersama istri berusaha bersikap adil terhadap tiga orang anak saya, dua orang laki-laki dan seorang perempuan. Tapi, jujur saya akui, anak gadis saya ini lebih sering saya kontrol keberadaannya ketimbang dua putra saya.

Contohnya begini, jika si anak cowok jam 10 malam pulang ke rumah karena ada aktivitas bersama temannya, saya tidak begitu mencemaskan. Namun, bila si anak cewek yang seperti itu, saya bisa beberapa kali mengirimkan pesan singkat, atau menelpon langsung, menanyakan kok masih belum pulang.

Saya paham, sebetulnya tindakan saya mungkin di mata si anak dinilai berlebihan, seperti tidak percaya dengan kemampuannya menjaga diri. Padahal si bungsu (anak perempuan saya  merupakan anak bungsu), sudah jadi mahasiswi.

Ya, itulah dilema bagi saya. Barangkali hal yang sama juga dialami oleh orang tua lainnya yang punya anak gadis. Di satu sisi menginginkan anaknya tumbuh secara mandiri dan mampu beradaptasi dengan lingkungan. 

Agar bisa mandiri, jelas si anak perlu diberikan kepercayaan dan kebebasan. Yakin bahwa si anak sudah tahu mana yang baik dan mana yang buruk. Jika ia punya bakat di bidang tertentu, dukung sepenuhnya agar si anak berhasil mengembangkan bakat dan minatnya.

Tapi, di sisi lain, terutama bagi yang tinggal di kota besar, ingin memproteksi anaknya dari berbagai pengaruh negatif. Contohnya, salah dalam pergaulan, menjadi objek pelecehan seksual, atau malah jadi sasaran tindak kriminal seperti pencurian atau penodongan.

Kembali ke anak putri saya, kebetulan ia punya hobi fotografi. Kuliahnya pun di salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Jawa Barat, adalah di bidang komunikasi, sedikit banyaknya berkaitan dengan fotografi.

Dari SMP sebetulnya telah terlihat hobinya tersebut. Ia senang memotret objek tertentu yang bagi orang lain mungkin tidak begitu menarik. Misalnya ia memotret bunga tertentu dari jarak dekat atau binatang.

Ketika SMA, ia minta dibelikan kamera DSLR. Setelah itu ia sering bepergian dengan beberapa temannya berburu objek foto. Belakangan, di kalangan teman-temannya ia mulai diminta menjadi fotografer jika lagi berwisata ke tempat tertentu.

Sejauh ini saya sangat mendukung hobi si  bungsu. Masalahnya, ya itu tadi, saya mulai dihinggapi kecemasan bila ia pulang ke rumah sudah di atas jam 9 malam.

Bahkan, di bulan puasa ini, si putri tetap saja beberapa kali bertemu teman-temannya sesama hobi fotografi. Ternyata sambil menjalankan ibadah puasa, tidak menyurutkan niatnya untuk berburu objek foto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun