Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

WNI Jadi WNA Sudah Biasa, tapi Jangan Plin Plan

6 Februari 2021   10:10 Diperbarui: 6 Februari 2021   10:56 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di lain pihak, sebetulnya juga banyak WNA yang sudah lama tinggal di Indonesia, kemudian tertarik untuk menjadi WNI. Bukan saja para pemain sepak bola yang dinaturalisasi, artis blasteran, atau karena dapat jodoh orang Indonesia, tapi ada yang karena "jatuh cinta" dengan Indonesia.

Contohnya Franz Magnis, warga Jerman yang datang ke Indonesia saat berusia 25 tahun pada tahun 1961. Sejak tahun 1977, ia menjadi WNI dan menambahkan nama Suseno di belakang nama lamanya. Ia seorang cendekiawan yang mendalami filsafat dan budaya Jawa dan pada tahun 2015 dianugerahi Bintang Mahaputera Utama.

Franz bisa dikataka lebih "Indonesia" dari orang Indonesia, dan mungkin masih ada contoh lain yang tidak banyak diberitakan media massa. Artinya, fenomena berpindah kewarganegaraan, sebetulnya bukan hal baru, dan juga bukan tabu. Tapi, bagi yang tertarik, pikirkan matang-matang agar nantinya tidak plin-plan.

Tapi, sekali lagi, kembali ke kasus di NTT, untuk menjadi pejabat publik di negara kita, tentu ketentuan yang berlaku harus dipatuhi. Inilah pelajaran berharga bagi KPU, Bawaslu, juga pihak lain yang berkaitan dengan pilkada, termasuk pula pihak yang berkaitan dengan penerbitan KTP Elektronik, harus lebih hati-hati.

dok. kalbarsatu.id
dok. kalbarsatu.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun