Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Donald Trump Akui Kehebatan Xi Jinping, Pujian atau Sindiran?

27 November 2020   06:04 Diperbarui: 27 November 2020   08:02 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Xi Jinping (foto AFP, dimuat scmp.com)

Ambil contoh di Indonesia, secara umum jelas terlihat bahwa demokrasi yang digadang-gadang akan tumbuh subur sejak bergulirnya reformasi, akhirnya banyak memunculkan para politisi dadakan yang berlatar belakang pengusaha. Muncul pula para cukong politik yang menjadi sponsor dalam arena pilkada yang nantinya berharap menerima barter dari berbagai proyek pembangunan.

Jangan kaget bila mereka yang sudah berusia di atas 50 tahun, banyak yang merindukan ketentraman di era Orde Baru yang sebetulnya kurang demokratis. Jika saja Pak Harto tidak mundur pada tahun 1998 dan dengan segala cara mempertahankan kekuasaannya, bisa jadi akan menjadi presiden seumur hidup.

Sekarang banyak ditemukan postingan di media sosial bertuliskan seperti ini: "Piye kabare? Enak jamanku, to?" Maksudnya jelas, ini semacam kerinduan pada kehidupan yang tenang di zaman dulu, ketika para petani merasa lebih diuntungkan karena produksi pertanian sangat diperhatikan dan harganya pun stabil.

Padahal, cukup banyak korban Orde Baru, di mana suara yang berseberangan dengan pemerintah dibungkam dan terjadi beberapa kali pelanggaran hak asasi manusia yang hingga saat ini belum terungkap.

Jadi, idealnya, Indonesia mampu lebih sejahtera dan sekaligus lebih demokratis. Artinya, yang baik dari China dan dari AS, kita ambil, yang buruknya dibuang.

Xi Jinping (foto AFP, dimuat scmp.com)
Xi Jinping (foto AFP, dimuat scmp.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun