Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Efisiensi dan Investasi, Akankah Menjadi New Normal Dunia Bisnis?

11 Mei 2020   08:18 Diperbarui: 11 Mei 2020   13:26 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selain menyebabkan mandeknya berbagai bidang usaha, wabah Covid-19 juga berpotensi mengubah tatanan ekonomi dunia.| Sumber: KONTAN/Fransiskus Simbolon

Namun bagi para pimpinan seperti anggota direksi dan komisaris, juga kepala wilayah dan kepala cabang, yang ke mana-mana pakai kendaraan dinas dengan pengemudi yang juga dibayar dinas, penghematan dari sisi pemakaian bahan bakar atau pemeliharaan mobil dinas, akan menjadi keuntungan buat perusahaan.

Maka pandemi Covid-19 menjadi blessing in disguise bagi dunia usaha. Cara bekerja paperless yang dulu digaungkan namun belum pernah betul-betul berhasil, sekarang menemukan momentumnya. 

Dengan WFH, jam kerja malah jadi lebih panjang, bisa disebut tanpa batas waktu, kecuali saat tertidur nyenyak saja pekerjaan akan terlupakan.

Pertanyaannya, bila jumlah yang dihemat terbilang signifikan, mau diapakan anggaran yang tak terpakai itu? Inilah saat terbaik bagi perusahaan mencari pendapatan tambahan di luar bisnis intinya, antara lain dengan membeli saham-saham yang diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Seperti diketahui, harga saham perusahaan-perusahaan yang tergolong blue chip, sekarang lagi super murah. Tapi jangan tergoda membeli saham untuk tujuan dijual lagi dalam waktu singkat. Belilah untuk tujuan investasi, maksudnya dipertahankan dalam jangka waktu yang panjang, katakanlah minimal selama 3 tahun.

Kalau perusahaan membeli saham untuk diperdagangkan yang bersifat harian, sehingga kegiatan buy and sell menjadi kesibukan baru, itu akan mengubah haluan bisnis dan juga memerlukan tenaga profesional yang memantau pergerakan harga saham setiap saat. Tentu tenaga profesional ini harus digaji sesui standarnya.

Dengan berinvestasi, dunia usaha telah membantu menyelamatkan kinerja bursa saham di negara kita, yang seperti juga bursa saham di negara lain, tengah terpuruk. Selain itu, juga akan menyelamatkan perusahaan yang berinvestasi dengan membeli saham tersebut.

Dok. aec-business.com
Dok. aec-business.com
Perusahaan akan mendapatkan dividen yang merupakan pembagian laba tahunan bagi para pemegang saham. Jika setelah 3 tahun, perusahaan berniat menjual saham tersebut, diprediksi harganya sudah naik tajam, mungkin sudah berlipat dua, sehingga perusahaan akan menuai keuntungan.

Dalam volume yang lebih kecil, secara pribadi para karyawan juga bisa membeli saham yang berasal dari biaya transportasi harian yang tidak terpakai karena WFH.

Adapun bagi perusahaan emiten yang sahamnya dibeli oleh perusahaan lain atau oleh individu, begitu jumlah pembelinya lebih banyak dari jumlah yang mau menjual saham tersebut, harga sahamnya kembali terkerek, sehingga citra perusahaannya jadi terjaga.

Tentu perlu kehati-hatian dalam memilih saham mana yang mau dibeli. Pilihlah saham dari perusahaan yang secara bisnis masih beroperasi seperti biasa dan masih menghasilkan keuntungan yang tercermin pada laporan keuangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun