Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ada Anggota yang Terpapar Virus, Perbincangan di Grup WA Mendadak Senyap

25 April 2020   08:09 Diperbarui: 25 April 2020   21:07 945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemudian beberapa anggota saling japri, bertanya apakah sudah ada yang menghubungi langsung ke Wati serta bagaimana kondisi terakhirnya. Ternyata pada sungkan untuk mengontak.

Sampai Rabu siang (22/4/20200) grup WA sudah dua hari senyap. Saya akhirnya berinisiatif mengirimkan ucapan salam  ke semua teman-teman, sekalian mendoakan agar semua anggota grup diberikan kesehatan. 

Alhamdulillah, semua anggota menjawab salam dan juga mengaminkan doa saya. Termasuk Wati ikut berkomentar aamiin ya rabbal alamin. Tapi setelah itu sepi lagi sampai saya selesai menulis artikel ini.

Ya bagaimana lagi, kami semua tampaknya kehilangan gairah untuk saling melempar canda atau menikmati video lagu nostalgia. Ada satu teman yang lagi berjuang di rumah sakit harus ditenggang perasaannya.

Berikutnya masih cerita dari grup WA. Kali ini grup keluarga saya sendiri. Saya awalnya tidak menyadari bila terjadi kondisi yang mencekam, ketika hampir jam 11 malam, Senin (20/4/2020), masuk telpon dari adik saya. Saya kurang konsentrasi karena sedang serius memelototi berbagai tulisan di Kompasiana.

Tapi begitu adik saya agak terbata-bata memulai pembicaraan, akhirnya saya fokus pada pembicaa per telpon itu. Terungkap bahwa salah seorang anak Uni (kakak perempuan dalam bahasa Minang) yang baru saja keluar dari rumah sakit setelah diisolasi, diminta dirawat lagi karena hasil pemeriksaan keduanya, memperlihatkan hasil postif.

Intinya si adik meminta saya menghubungi Uni yang lagi di kota P di rumah anaknya yang lain, untuk tidak berangkat ke kota D di mana anaknya yang sakit tengah dirawat lagi.

Saat itu juga saya langsung menelpon Uni dan mendapat kabar bahwa ia ingin segera berangkat ke D. Lalu dengan segala argumentasi, saya berhasil meyakinkan Uni untuk tidak bepergian karena ada aturan PSBB. 

Saya meminta agar Uni tidak perlu banyak pikiran, harus cukup tidur dan makan, agar ia sendiri yang sudah berumur di atas 60 tahun tidak drop daya tahan tubuhnya. Soal anak yang sakit, karena sudah dirawat, insya Allah akan sembuh, kata saya.

Kakak sulung saya saja tidak berani menelpon langsung ke adiknya yang saya panggil Uni itu, takut menangis katanya. Justru kakak hanya mengirim WA secara japri berisi berbagai nasehat untuk istigfar, yang hanya dijawab pendek saja oleh Uni.

Kemudian kembali ke percakapan di grup WA yang beranggotakan famili saya itu, saya tidak heran kenapa sejak Senin malam (20/4/2020), tiba-tiba terasa senyap, tanpa ada seorang yang memposting  sesuatu. Tentu alasannya sama dengan grup WA teman sekolah tadi, adalah untuk menenggang perasaan anggota yang lagi  ditimpa musibah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun