Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ada Kabar Teman Anda Meninggal? Jangan Buru-buru Tulis Ungkapan Duka

18 Februari 2020   06:39 Diperbarui: 18 Februari 2020   19:07 5834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Foto: dmbaker via KOMPAS.com)

Saya dan Wandi sama-sama anggota di beberapa grup WA, karena di samping pernah satu divisi, saya juga pernah menggantikan posisi yang ditinggalkannya di divisi yang lain lagi. 

Kemudian kami juga sama tahun masuknya di perusahaan tempat kami berkarir, yang juga ada grup WA-nya. Lalu karena pernah pula tinggal di kompleks rumah dinas yang sama, ada lagi grup WA tersendiri.

Jadi begitu muncul berita berpulangnya Wandi di salah satu grup, dalam hitungan detik, cepat menyebar di grup lain. Saya pun tentu saja langsung menulis ungkapan duka di beberapa grup tersebut.

Nah sisi dramanya pun dimulai. Ada saja teman yang mem-posting foto-fotonya berasama Wandi yang dibubuhi kalimat bernada kenangan indah. 

Saya tidak ikut-ikutan mengirim foto, meskipun saya punya di galeri hape. Karena sama-sama di Jakarta, saya ingin melayat ke rumah almarhum. 

Tapi sebelum berangkat, kebetulan saya kenal dengan driver-nya Wandi dan juga punya nomor hapenya. Saya iseng saja menelponnya dengan maksud minta informasi tentang rencana pemakaman, sekaligus ingin tahu penyebab meninggalnya. Setahu saya Wandi selama ini sehat-sehat saja.

Agus, nama pengemudi pribadi itu, malah kaget mendengar pertanyaan saya. Kata Agus, ia ada janji akan mengantar bosnya jam 8 pagi, atau  kira-kira satu jam lagi.

Tapi terpengaruh dengan ucapan saya, Agus mengatakan akan langsung ke rumah Wandi. Siapa tahu Agus memang kelupaan diberi tahu oleh keluarga Wandi tentang berita duka itu.

Rumah Agus relatif dekat dengan rumah Wandi. 15 menit kemudian hape saya berdering, Agus memberi kabar yang bikin saya terperangah. Ternyata Wandi sehat-sehat saja, dan Wandi sudah tahu kalau diberitakan meninggal dunia.

Kata Agus, Wandi cukup terpukul membaca respon teman-temannya yang tak mengecek dulu kebenaran berita, dan masih bingung mau menulis kalimat apa di grup WA untuk membantahnya.

Akhirnya saya berinisiatif menulis semacam ralat di semua grup WA yang sudah terlanjur ramai dengan kalimat inalillahi wa innailaihi ra'jiun itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun