Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Kontroversi Asal Usul Cendol, Lagi Ramai di Media Sosial

14 Desember 2018   15:10 Diperbarui: 15 Desember 2018   07:50 1195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di media sosial, ada yang lagi rame menyangkut cendol. Lho ada apa emangnya? Bermula dari masuknya cendol pada daftar 50 makanan penutup atau makanan manis terbaik di dunia oleh CNN Internasional. Masalahnya pada daftar tersebut ditulis cendol berasal dari Singapura.

Bahwa cendol dijual di berbagai restoran di Singapura, tak perlu disangkal. Tapi kalau mengklaim sekaligus sebagai  "penemu" cendol, Singapura dinilai kelewatan oleh sebagian warganet asal Malaysia dan tentu juga dari Indonesia sebagai negara  yang kalau kita ke kota manapun, sangat gampang menemui jajanan es cendol.

Selengkapnya begini CNN Internasional menulis yang dikutip kembali dari kompas.com (5/12/2018), "Di sore hari yang panas di Singapura, penduduk setempat mendinginkan diri dengan makanan dingin, manis, dan lembut ini. Menjadi favorit di restoran tepi pantai atau gerobak di trotoar. Es santan diberi sirop gula aren yang memberi sensasi rasa berasap, rasa karamel. Cairan hijau ini terbuat dari jeli tepung beras. Warna hijau terang itu dari jus pandan yang diekstrak dari daun pinus sekrup tropis. Versi pencuci mulut yang dingin ini dapat ditemui di berbagai tempat di Asia Tenggara, tapi dengan tambahan satu sendok kacang merah yang dimaniskan, Singapura memberi camilan klasik ini terus menggoda".

Baik warganet dari Malaysia maupun dari Indonesia langsung memprotes CNN. Salah satu komentar adalah dari Ong Jun Ren berbunyi seperti ini; "Singapura punya cendol, bukan berarti asalnya dari Singapura. Mungkin lebih baik diganti cendol dari Malaysia atau Indonesia." Komentar ini mewakili banyak komentar senada.

Tapi kalau diperhatikan lagi dengan teliti, secara implisit CNN meyakini bahwa cendol yang diberi tambahan satu sendok kacang merah yang dimaniskan, merupakan kreasi dari warga Singapura. Sedangkan cendol biasa, tanpa kacang merah, diakui CNN ditemui di berbagai tempat di Asia Tenggara.

Menurut wikipedia, es cendol berasal dari Sunda, yaitu dari Bandung, sedangkan di Jawa makanan sejenis disebut es dawet, yang berasal dari Banjarnegara, Jawa Tengah. Perbedaan cendol dan dawet hanya dari bahannya, cendol dari tepung hunkwe, sedangkan dawet dari tepung beras atau tepung beras ketan.

Masalahnya, dari berbagai informasi, cendol khas Indonesia di zaman dulu memang tidak menyebut adanya campuran dengan kacang merah. Namun sekarang ini, kalau kita datang ke berbagai restoran, terutama di kota-kota besar, lazim menyediakan es cendol yang ditaburi kacang merah.

Nah, jika ingin mematahkan pendapat CNN Internasional, perlu data dan bukti yang lebih akurat. Tapi yang jelas, semua warga negara yang bertetangga ini, Indonesia, Malaysia, dan Singapura, pasti sepakat bahwa es cendol itu memang nikmat sekali rasanya. 

Atau mungkin lebih bijak menyimak saran dari sejarawan kuliner Fadly Rahman, seperti yang diberitakan tribunnews.com (11/12/2018).  Menurut Fadly, tak ada negara yang berhak mengklaim cendol. Jadi bisa dikatakan bahwa cendol merupakan makanan penutup milik Asia Tenggara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun