Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mario Gomez Pantas Melatih Timnas Senior

5 Agustus 2018   08:01 Diperbarui: 5 Agustus 2018   08:34 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh tak sia-sia Persib mendatangkan pelatih se-kaliber Mario Gomez. Mungkin awalnya publik sepak bola tanah air tidak begitu mengenal pelatih bertangan dingin ini, karena sebelumnya ia belum pernah berkiprah di Indonesia. 

Tapi pelatih berusia 61 tahun asal Argentina tersebut telah cukup mengenal sepak bola Asia Tenggara dengan melatih klub Johor Darul Takzim sejak 2015. Gomez membawa Johor menjuarai Liga Malaysia, dan bahkan menjuarai Piala AFC 2015.

Persib tengah terpuruk di kompetisi Liga 1 tahun 2017 lalu, meskipun semula difavoritkan karena bertabur pemain bintang yang pernah mempersembahkan juara Indonesia Super League 2014.

Kedatangan Gomez ke Bandung akhir 2017 telah mengubah wajah skuad Persib, dan awalnya tidak gampang dipahami para bobotoh, suporter fanatik Persib yang selalu memantau perkembangan Persib, bahkan saat para pemain berlatih.

Betapa tidak, Gomez "membuang" banyak pemain bintang di liga musim sebelumnya seperti Vladimir Vujovic, Shohei Matsunaga, dan Raphael Maitimo. Lalu pemain senior yang menjadi langganan starting eleven seperti Toni Sucipto dan Atep Rizal lebih banyak di bangku-cadangankan.

Justru pemain muda yang sama sekali belum punya nama mendapat kepercayaan dari Gomez seperti Ardi Idrus dan Indra Mustafa. Atau pemain yang sudah beberapa kali bermain di klub lain tapi belum bersinar, seperti Ghozali Siregar, oleh Gomez dijadikan pemain inti.

Benar saja, di dua laga pertama musim ini, Persib hanya berhasil meraih satu poin, hasil dari sekali imbang menjamu PS Tira 1-1, dan kalah di kandang Sriwijaya 3-1. Jangankan bobotoh, mungkin pihak manajemen Persib pun meragukan apakah Gomez memang pilihan yang pas untuk menjadi juru taktik Persib.

Pelan tapi pasti, begitulah rupanya gaya Gomez. Tidak banyak mengumbar komentar, dan yakin dengan pemain pilihannya. Akhirnya harus diakui tidak ada prestasi instan dalam sepak bola.

Paruh musim Liga 1 2018 telah usai, dan Persib bertonggol di puncak klasemen. Tak pelak, Persib menjadi klub favorit untuk mempertahankan posisi puncak tersebut sampai kompetisi usai. Terakhir baru saja Persib menumbangkan Sriwijaya 2-0, Sabtu sore (4/8). 

Menarik, Patrich Wanggai yang di paruh musim lalu memperkuat Sriwijaya dan jarang diturunkan oleh pelatih Rahmad Darmawan, di paruh kedua direkrut Persib, dan menjadi tandem yang pas dengan Jonathan Bauman. Dalam laga tersebut Bauman dan Wanggai masing-masing mencetak satu gol.

Boleh dikatakan bahwa Mario Gomez telah terbukti piawai dalam menggali potensi pemain, sehinga pemain muda yang tidak dikenal, atau pemain senior yang jarang mendapat jam terbang di klub lain, oleh Gomez bisa dibikin mengkilap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun