Sukodadi – Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Membangun Desa diadakan sebagai suatu kesempatan bagi mahasiswa untuk secara langsung berkontribusi kepada masyarakat desa. Tentunya UM (Universitas Negeri Malang) juga ikut ambil bagian dalam kegiatan MBKM Membangun Desa yang dimulai pada akhir bulan September 2021 lalu. Koordinator Desa, Maulana (21), dengan sepuluh rekannya menyusun beberapa program kerja yang diharap dapat meningkatkan kualitas kehidupan di Desa Sukodadi, Kec. Wagir. Kab. Malang. Dari beberapa program kerja yang disusun, pengurusan website desa termasuk ke dalam salah satunya.
Pada mulanya, program kerja ini bertujuan untuk membuatkan website desa atas permintaan langsung dari kepala desa. “Saya mita tolong, kalo bisa dibuatkan website untuk desa. Nanti didalamnya kalian bisa isi dengan kegiatan kalian sendiri selama ada disini. Dulu sih sudah ada website untuk desa, tapi nda tau kenapa sudah nda bisa diakses lagi gara-gara passwordnya salah” ujar bapak Koko Rubianto selaku kepala desa Sukodadi. Website ini rencananya akan digunakan sebagai media promosi desa kepada pihak luar terkait potensi, produk, atau komoditas yang dimiliki oleh Desa Sukodadi. Tim MBKM UM yang berasal dari jurusan akuntansi tersebut tentunya menerima permintaan kepala desa dengan senang hati.
Pada tahap pelaksanaan sempat terdapat kendala yang dihadapi oleh tim MBKM UM. “Nda bisa coding, soalnya ini bukan basic kami sebagai anak akuntansi. Kalo mau sekelas wordpress atau blogspot yang asal jadi sih bisa, cuman hasilnya nanti kurang interaktif. Jadi yah kalo memang niat mau buat dari awal harus belajar dulu, nda bisa bim sala bim langsung jadi” keluh Irwan selaku penanggung jawab program kerja. Sembari belajar untuk mengatasi masalah yang dihadapi, terlintas dipikiran untuk mereaktivasi website desa yang lama. Usut punya usut website yang dimiliki desa ternyata masih bisa diakses dengan menggunakan informasi login yang ada di salah satu komputer desa. “Kalo begini kan enak, tinggal ngupdate sama nambahin” jelas Irwan.
Setelah website desa sudah bisa diakses kembali, banyak sekali hal yang perlu dilakukan, seperti profil desa yang harus diperbarui, menu potensi dan produk UKM yang dihasilkan desa masih kosong, menu berita yang tidak pernah diperbarui, dan yang lainnya. Agar website tersebut dapat berfungsi sebagai media promosi, tentunya hal-hal ini perlu dilengkapi. “yah kalo saya sendiri yang ngerjain kan capek juga. Jadi untuk profil desa saya sudah minta bantuan ke teman saya kelvin, sisanya yang lain pastinya juga ngebantu” ujar Irwan selaku penanggung jawab proker. Dengan dilengkapinya hal-hal ini diharapakan nantinya dapat membantu warga desa Sukodadi dalam mempromosikan produk UKM atau komodistas yang dapat mereka hasilkan.