Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dilema Makan Siang Gratis: Ketika Prioritas Pendidikan Terabaikan

16 Februari 2025   18:19 Diperbarui: 16 Februari 2025   18:19 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pengalaman kelangkaan gas 3 kg menjadi pelajaran berharga. Kebijakan tanpa kajian mendalam justru bisa merugikan masyarakat kecil yang seharusnya dibantu.

Data menunjukkan masih banyak sekolah yang membutuhkan perbaikan infrastruktur. Ribuan gedung sekolah rusak, laboratorium tidak memadai, dan perpustakaan minim buku menjadi realitas yang tak bisa diabaikan.

Kebijakan pendidikan seharusnya menjadi prioritas utama. Pembangunan SDM melalui pendidikan berkualitas adalah investasi jangka panjang yang akan menghasilkan generasi mandiri dan berdaya saing.

Program makan siang gratis memang terdengar menarik secara politis. Namun, tanpa didukung pendidikan yang baik, program ini hanya akan menciptakan ketergantungan masyarakat pada bantuan pemerintah.

Pemerintahan baru perlu mengkaji ulang prioritas kebijakannya. Mendengarkan aspirasi rakyat dan melakukan analisis mendalam harus menjadi landasan setiap kebijakan.

Pilihan antara bantuan konsumtif dan investasi pendidikan akan menentukan arah bangsa. Indonesia membutuhkan kebijakan yang tidak sekadar populer, tapi benar-benar mencerdaskan kehidupan bangsa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun