Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Editor - Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Langkah Bertahap Menuju 100 Persen Cakupan: Program Makan Siang Gratis 3T

28 Februari 2024   13:45 Diperbarui: 28 Februari 2024   13:46 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi program makan siang dan susu gratis untuk anak sekolah (Sumber Ilustrasi: TribunNews)

Pada tahun 2025, wacana tentang penerapan program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mencuat ke permukaan.

Rencana tersebut, yang diinisiasi oleh dua figur politik terkemuka di Indonesia, menarik perhatian publik serta pihak terkait.

Dengan fokus pada daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), program ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi masalah gizi dan juga mempercepat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Akan tetapi, seperti kebanyakan rencana besar, implementasi program makan siang gratis ini tidak akan berjalan mulus. Perlu adanya strategi bertahap yang matang untuk memastikan keberhasilannya.

Ketika mendengar kabar tersebut, masyarakat Indonesia merespons dengan beragam pandangan. Sebagian besar menyambut baik inisiatif tersebut, sementara yang lain merasa skeptis terhadap kelayakan dan kesiapan pelaksanaannya.

Dalam konteks ini, penting bagi kita untuk menyelami lebih dalam akan esensi program ini, menganalisis tantangan yang mungkin dihadapi, dan mempertimbangkan langkah-langkah konkret yang harus diambil untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Pertama-tama, perlu dipahami bahwa program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo-Gibran bukanlah sekadar wacana politik semata. Ini adalah langkah nyata yang diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan anak-anak Indonesia, terutama di daerah 3T yang seringkali terpinggirkan.

Sebagaimana mestinya, keputusan untuk mengutamakan daerah-daerah tersebut adalah langkah yang strategis dan bermakna. Namun, hal ini juga menimbulkan sejumlah pertanyaan kritis terkait dengan pelaksanaan dan keberlanjutan program tersebut.

Menurut Drajad Wibowo, anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, pelaksanaan program makan siang gratis akan dilakukan secara bertahap. Demikian, dikutip dari CNBC Indonesia.

Pendekatan ini dipilih dengan alasan yang sangat masuk akal. Mengingat kompleksitas dan besarnya skala program ini, implementasi segera pada tingkat 100% dapat menyebabkan berbagai masalah dan ketidaksempurnaan dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu, langkah-langkah bertahap menjadi kunci utama keberhasilan program ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun