Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Editor - Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Jawa Timur, Wilayah Pertarungan Sengit Pasangan Capres dan Cawapres pada Pemilu 2024

8 Februari 2024   12:15 Diperbarui: 8 Februari 2024   12:17 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hanta Yuda, Direktur Eksekutif PoTracking Indonesia (Foto: Tangkapan Layar YouTube Channe CNN Indonesia/Irwan Sabaloku)

Jawa Timur telah menjadi medan pertempuran politik yang sengit bagi pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam Pemilu 2024.

Dikenal sebagai "lumbung suara" Nahdatul Ulama (NU), setiap pasangan calon berjuang untuk merebut suara di wilayah ini, yang memiliki pengaruh besar dalam hasil akhir Pemilu.

Mengapa Jawa Timur menjadi penting dalam kontes pilpres dan faktor-faktor apa yang telah meningkatkan elektabilitas pasangan calon di wilayah ini?

Direktur Eksekutif PoTracking Indonesia, Hantayuda Masanta, melalui YouTube Channel CNN Indonesia, di update pada kamis, 8 Februari 2024, menyampaikan Rilis terbaru hasil survei yang menunjukkan angka elektabilitas pasangan calon nomor urut 2, Prabowo -Gibran mencapai 60,1% di Jawa Timur.

Menurut Masanta, faktor-faktor yang mendorong perolehan suara ini sangat menarik.

Jawa Timur, sebuah provinsi yang berperan penting dalam politik elektoral Indonesia, bukan hanya karena jumlah suaranya yang besar, tetapi juga karena menjadi barometer kemenangan dalam pemilihan presiden sebelumnya.

Sejak Pilpres sebelumnya, Jawa Timur selalu menjadi kekuatan politik yang signifikan.

Berbagai faktor telah mempengaruhi elektabilitas pasangan calon di Jawa Timur. Pertama-tama, pengaruh tokoh politik seperti Joko Widodo (Jokowi) sangat kuat.

Ketika Jokowi mendukung pasangan calon tertentu, pengaruhnya mampu memindahkan sebagian besar dukungan politik, seperti yang terjadi pada Ganjar Pranowo yang kehilangan sebagian besar dukungan NU ketika Jokowi mendukung Pasangan Prabowo Subianto -Gibran Rakabuming Raka.

Kedua, terdapat fenomena eksodus suara yang signifikan dari pendukung Ganjar Pranowo menuju pasangan calon lain, terutama yang didukung oleh Prabowo Subianto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun