Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Editor - Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menggali Potensi PPPK: Pemenuhan Kebutuhan Guru dan Tantangan di Depan

4 Februari 2024   11:00 Diperbarui: 4 Februari 2024   11:14 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu potensi besar dari PPPK adalah peningkatan akses pendidikan di daerah terpencil atau wilayah yang sulit dijangkau.  (Foto: Tribunnews.com)

Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) telah menjadi perbincangan hangat di kalangan pendidikan dan administrasi publik. 

Langkah ini diambil sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di Indonesia. 

Meskipun demikian, perlu kita telaah bersama potensi PPPK, sambil menghadapi tantangan yang mungkin muncul dalam implementasinya.

PPPK merupakan solusi yang diharapkan dapat mengatasi masalah kekurangan guru dan tenaga kependidikan di sejumlah wilayah. 

Dengan memperluas peluang kerja bagi para pendidik, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap mutu pendidikan di seluruh negeri. 

Namun, kita perlu melihat lebih jauh untuk memastikan bahwa implementasi PPPK berlangsung dengan baik dan memberikan manfaat maksimal.

Salah satu potensi besar dari PPPK adalah peningkatan akses pendidikan di daerah terpencil atau wilayah yang sulit dijangkau. 

Dengan menyediakan guru dan tenaga kependidikan di tempat-tempat yang sebelumnya kesulitan mendapatkan sumber daya manusia berkualitas, PPPK memiliki peran strategis dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan yang merata di seluruh Indonesia.

Tetapi, di tengah potensi positif ini, beberapa tantangan perlu diatasi agar implementasi PPPK dapat berjalan lancar. 

Pertama-tama, perlu ditekankan bahwa seleksi dan pelibatan PPPK harus dilakukan secara transparan dan berdasarkan kualifikasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun