Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Editor - Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gedung Bersejarah: Melihat Kembali Era Kolonial melalui Lensa Arsitektur Cina

8 Desember 2023   08:19 Diperbarui: 8 Desember 2023   08:24 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Di antara sisa-sisa zaman kolonial yang masih megah berdiri di bumi Indonesia, terdapat bangunan-bangunan bersejarah yang bukan hanya menyimpan jejak-jejak masa lalu, tetapi juga mengungkap sebuah kisah unik yang terpahat dalam ornamen-ornamen Cina yang memukau.

Tulisan ini mengajak kita, untuk menjelajahi peran arsitektur Cina yang begitu memperkaya warisan sejarah Indonesia.

Lewat lensa arsitektur, kita akan menelusuri jejak-jejak masa kolonial yang masih hidup dalam detil-detil artistik dan struktural, gedung-gedung bersejarah, mengungkap nuansa kaya dan serba misteri dari masa lalu yang masih dapat kita rasakan hingga hari ini.

Gedung-gedung bersejarah di Indonesia memainkan peran yang sangat penting sebagai penjaga memori masa lalu.

Melalui desain dan struktur mereka, kita dapat merasakan denyut nadi sejarah yang mengalir di antara tembok-tembok bersejarah tersebut.

Salah satu ciri khas yang mencolok adalah pengaruh arsitektur Cina yang begitu mencolok dalam berbagai elemen desain.

Atap-atap melengkung, hiasan-hiasan hong yang rumit, dan ornamen-ornamen yang khas menjadi tanda tangan arsitektur Cina yang mewarnai bangunan-bangunan ini.

Penting untuk memahami bahwa pengaruh arsitektur Cina bukan hanya sekadar estetika semata.

Melalui pandangan ini, kita akan membuka lembaran-lembaran sejarah yang menghubungkan Indonesia dengan peradaban Tiongkok, menciptakan narasi visual yang begitu kaya dan mencengangkan.

Gedung-gedung ini adalah saksi bisu dari perjalanan panjang hubungan antara dua budaya yang, meskipun berbeda, terus berdampingan dan berkembang dalam harmoni yang unik.

Salah satu titik awal perjalanan kita adalah di Kota Tua Jakarta, di mana gedung-gedung bersejarah memberikan kesaksian tentang masa lalu yang penuh liku dan dinamika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun