Mohon tunggu...
Good Words
Good Words Mohon Tunggu... Penulis - Put Right Man on the Right Place

Pemerhati Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ronaldo, Palestina, dan Politik "Bangku Cadangan" Piala Dunia

29 Desember 2022   13:54 Diperbarui: 29 Desember 2022   14:23 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ronaldo dan Erdogan | Sumber gambar: marca.com

Kontroversi yang tersisa usai Piala Dunia 2022 belum juga berakhir. Kali ini datang dari pernyataan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang mengatakan bahwa bintang Portugal Cristiano Ronaldo adalah korban veto politik selama Piala Dunia Qatar 2022. 

Erdogan mencium ada kejanggalan saat Ronaldo sering dicadangkan dan masuk lapangan di menit-menit akhir pertandingan. Ia mengaitkan perlakuan tersebut dengan  dukungan Ronaldo untuk perjuangan Palestina.

Meski begitu, Erdogan tidak merinci apa yang mendasari klaimnya tentang dugaan dukungan politik Cristiano Ronaldo untuk Palestina. Ia juga tidak memberikan bukti apa-apa terkait tuduhannya tersebut. Bisa benar, bisa salah.

Namun, jika dilihat dari sisi psikologis, melepas pemain sepak bola seperti Ronaldo ke lapangan di 30 menit tersisa dalam pertandingan akan merusak mental dan menguras energinya. 

Pemain berusia 37 tahun itu masuk sebagai pemain pengganti di paruh kedua pertandingan perempat final Piala Dunia melawan Maroko di mana Portugal kalah 1-0. 

Padahal, kekalahan melawan Maroko membuat Ronaldo menjadi satu-satunya pemain yang mencetak gol dalam lima Piala Dunia terpisah. 

Tak hanya itu, mantan pemain Manchester United dan Real Madrid itu juga "betah" duduk di bangku cadangan saat Portugal menghadapi Swiss di babak 16 besar, tampil sebagai pemain pengganti.

Erdogan mengungkapkan analisis tersebut secara gamblang bukan karena dia seorang Presiden Turki, tetapi ia menganalisis dari kaca mata seorang mantan pemain bola. Sebagai informasi, sebelum menjadi politikus, Erdogan adalah pemain sepak bola profesional.

Opini yang ia lontarkan bukan karena ingin memperkeruh kemenangan Argentina. Tak ada maksud menyudutkan Argentina atau negara manapun yang berhasil masuk ke putaran semifinal dan putaran final. 

Presiden Turki tersebut justru mengatakan Argentina pantas memenangkan gelar dan memuji Kylian Mbappe dan Lionel Messi.

Alasan Presiden Erdogan mengatakan Cristiano Ronaldo menjadi sasaran politik di Piala Dunia, karena ia membandingkan pesepakbola Portugal itu dengan Lionel Messi yang tak menghadapi kendala berarti seperti yang dihadapi Ronaldo. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun