Mohon tunggu...
Good Words
Good Words Mohon Tunggu... Penulis - Put Right Man on the Right Place

Pemerhati Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tips Menyeimbangkan Karir dan Merawat Orang Tua agar Tidak Depresi dan Kelelahan

8 November 2021   15:31 Diperbarui: 8 November 2021   15:43 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi peduli pada orang tua yang sudah renta|Sumber:pexels/@olly

Burnout atau kelelahan saat bekerja bisa memicu berbagai masalah keluarga yang lebih rumit. Lelah bekerja sangat memungkinkan seorang anak kehilangan fokus dan kehilangan daya untuk merawat orang-orang yang dicintai terutama orang tua yang sudah tak berdaya, sehingga mendorong sang anak menitipkan orang tuanya ke panti jompo.

Tentu saja hal tersebut tidak akan terjadi jika sang anak pintar menyeimbangkan antara karir dan merawat orang tua. Di sinilah perlu keterampilan dan keuletan menyeimbangkan antara karir, keluarga, dan orang-orang terkasih.

Ketika orang tua kelak sudah sangat membutuhkan sentuhan dan perawatan intesif dari anak-anaknya, saat itulah mau tidak mau kita harus mampu menyeimbangkan antara karir, keluarga dan merawat orang tua. Semuanya memiliki karier yang sangat sibuk, dan sebagai anak sudah seharusnya memikirkan bagaimana menyeimbangkan pekerjaan dengan merawat orang tua.

Meskipun banyak keluarga yang beruntung memiliki banyak anggota keluarga sehingga dapat berbagi tanggung jawab, ada juga yang harus merawatnya sendiri tanpa bisa berbagi dengan yang lain.

Dalam kehidupan profesional, semua orang memiliki batasan dengan waktu dan energi. Kelelahan menjadi momok bagi orang-orang yang bekerja penuh waktu sehingga mereka takut melakukan pekerjaan di bawah standar. Kelelahan dan kecemasan membuat seseorang cenderung tak mampu membagi waktu dengan baik.

Seseorang bisa muncul dengan wajah tersenyum, bersemangat untuk membantu orang menjalani kehidupan yang lebih sehat, tetapi di balik layar, banyak yang merasa sangat lelah dan lemah dengan semua tanggung jawab yang harus dipikul.

Dr. Anisha Patel-Dunn, Chief Medical Officer di LifeStance Health, dengan pengalaman hampir 20 tahun sebagai psikiater yang berpraktik dan mengelola kelompok lansia dalam skala besar dia bertanggung jawab untuk mengawasi semua layanan klinis yang diberikan melalui platform perawatan kesehatan mental.

Dia mengatakan seorang anak yang bekerja menghadapi tantangan yang rumit karena terkadang mereka sering memprioritaskan kebutuhan orang yang mereka cintai di atas kebutuhan mereka sendiri, dan dapat menjadi tantangan tersendiri dalam mengurus diri mereka sendiri. Mengelola tuntutan pekerjaan sekaligus tanggung jawab dalam merawat orang tua membuat keseimbangan kesehatan mental mereka menjadi lebih rapuh dan hal tersebut menjadi tantangan tersendiri.

Kesehatan mental, fisik, dan emosional kita berjalan beriringan, dan meluangkan waktu untuk diri sendiri adalah kebiasaan baik yang sangat penting dan yang sering kali kita abaikan. Jika kita tidak mencintai diri sendiri, bagaimana bisa mencintai orang lain dengan baik?

Meskipun mungkin sulit untuk bekerja tepat waktu untuk diri sendiri dengan jadwal yang sudah padat, kita tidak bisa menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri dan harus berbagi waktu dan energi untuk orang yang kita cintai.

Di era digitalisasi seperti saat ini, sering kali menjadi harapan besar bagi karyawan muda yang mencoba membangun karir yang fleksibel dan bekerja di luar jam kerja normal. Tekanan ketika terikat kontrak kerja tertentu terasa sangat sulit untuk dikelola dan berdampak pada kesehatan mental mereka.

Bagi mereka yang baru memulai karir atau bekerja di tempat yang memiliki fleksibilitas terbatas, mereka mungkin mengalami peningkatan tingkat stres atau kecemasan ketika meminta cuti untuk merawat orang tua.

Karyawan biasa mungkin tidak memiliki fleksibilitas finansial untuk mengambil cuti atau mengurangi jam kerja mereka, yang bisa sangat membuat stres dan berpotensi menyebabkan kelelahan. Kelelahan anak yang bekerja adalah masalah kesehatan utama bagi mereka yang merawat orang tua.

Tanda-tanda kelelahan dapat mencakup perasaan mudah tersinggung, cemas atau depresi; menghindari orang dan aktivitas yang biasanya dinikmati; merasa lelah dan seperti Anda tidak memiliki energi; dan mengabaikan kebutuhan kesehatan fisik dan mental Anda sendiri.

Semestinya seorang karyawan harus berani berbicara jujur tentang kebutuhan dan kekhawatiran mereka tentang keluarga dengan pimpinan mereka di perusahaan.

Setiap karyawan harus merasa diberdayakan untuk meminta penyesuaian yang lebih fleksibel dan diperlukan agar berhasil baik sebagai karyawan maupun pengasuh orang tua, apakah itu jam kerja yang berubah, merancang jadwal kerja yang berbeda, atau meminta waktu istirahat yang diperpanjang.

Manajer yang baik tahu bahwa agar tim mereka dapat melakukan yang terbaik, mereka perlu mencapai keseimbangan kehidupan kerja yang sehat, baik di lingkungan kerja maupun untuk keluarganya.

Tidak mencari solusi dan mengorbankan kesehatan Anda sendiri adalah cara tercepat untuk tidak hanya kelelahan sebagai pengasuh orang tua, tetapi juga kelelahan sebagai karyawan, tentu saja hal ini sesuatu yang juga ingin dihindari oleh atasan Anda.

Melakukan yang terbaik untuk mengembangkan rutinitas dan timeline harian bisa sangat membantu menyeimbangkan pekerjaan dan merawat orang tua. Untuk profesional muda yang bekerja sendiri atau pekerja lepas, mereka mungkin juga mengalami perasaan kesepian, jika pekerjaan mereka mengharuskan mereka untuk bekerja sendiri tanpa dukungan tim.

Akan sangat membantu untuk tetap berpegang pada timeline harian sehingga Anda cukup tidur, makan dengan sehat, tidur dan bangun pada waktu yang sama. Meskipun ini mungkin tampak seperti tindakan sepele dan kecil, tetapi memiliki rutinitas seperti ini sangatlah penting.

Dan yang terpenting bicarakan tentang perasaan dan pengalaman Anda dengan orang-orang yang dekat dengan Anda. Jangan takut untuk berbagi dan angkat bicara. Semua orang ingin merawat orang tua dengan baik, tetapi jika tak mampu merawat diri sendiri terlebih dahulu, kita sulit memberikan perhatian lebih pada orang-orang terkasih, terutama orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun