Tidak hanya itu, walaupun masih berskala kecil perusahaan-perusahaan tersebut juga membawa misi sosial dan kemanusiaan dalam mengatasi masalah seperti meningkatkan layanan transportasi di kota-kota besar, memperluas konektivitas yang terjangkau di daerah-daerah terpencil, serta mencegah pemborosan makanan.
Ada beberapa poin penting untuk memupuk semangat agar tetap optimis membangun ekonomi di tengah situasi yang sulit.
Pertama, dunia tidak akan berakhir selama masih ada kemauan untuk untuk tetap maju dalam segala kondisi. Setiap keluhan justru akan menutup kejernihan mata hati kita dalam membaca hikmah-hikmah yang tersirat.Â
Introspeksi diri dan berhenti mencari kambing hitam akan membuat kita berdamai dengan diri sendiri sehingga mampu menyesuaikan diri di segala situasi.
Kedua, kita harus menyadari bahwa setiap kebijakan yang diambil pemerintah tidak akan mengakomodir kepentingan semua pihak, sehingga merevitalisasi peran individu menjadi poin penting dalam mendukung kebijakan pemerintah.Â
Tak perlu berpikir terlalu jauh, cukup menjadi pribadi yang bermanfaat dan bisa diandalkan serta peka terhadap lingkungan sekitar.
Ketiga, bersyukur serta menghargai sekecil apapun proses dan progres yang sedang dijalankan saat ini. Sangatlah wajar ketika kita menjadi lebih antisipatif merespon segala hal di masa pandemi, tetapi jangan biarkan pandemi membentuk kita menjadi pribadi yang skeptis.
Skeptisme dapat mematikan ide-ide kreatif, sehingga akan menjadikan kita pribadi-pribadi yang menutup diri dengan perkembangan yang ada. Bukankah Allah sudah menjanjikan bahwa setiap rasa syukur akan diganjar dengan tambahan keberkahan nikmat tanpa batas?
Bercermin dari semua kisah sukses yang mereka alami di tengah situasi yang sangat sulit. Ketika Allah sudah berjanji bahwa kemudahan akan selalu beriringan dengan kesulitan, seharusnya tak ada rasa kekhawatiran yang berlebihan saat berhadapan dengan situasi sulit.Â
Hanya saja selama ini mata hati kita tertutup dengan kepanikan dan keputusasaan seakan-akan kemudahan tidak akan pernah menghampiri kita.
Mari kita jujur pada diri sendiri bahwa sebenarnya lebih banyak nikmat yang patut disyukuri daripada terus berkeluh kesah. Tetap optimis dan tak boleh kalah dengan keadaan. Jangan menjadi generasi yang kalah sebelum bertanding, tumbang sebelum berjuang.