Mohon tunggu...
Irvan Kurniawan
Irvan Kurniawan Mohon Tunggu... Menulis untuk perubahan

Pemabuk Kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Negara dan Simbol

26 Januari 2017   02:42 Diperbarui: 26 Januari 2017   03:07 2893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: izinshare.com

Waktu dan tenaga kita lebih banyak mengurus tanda, lambang dan simbol. Negeri kita gaduh bahkan terancam konflik horizontal gara-gara barang-barang antik ini. 

 Memang benar bahwasanya simbol, lambang maupun tanda tersebut harus dihormati karena telah menjadi jati diri bangsa, jati diri kita. 

 Wajah dan ruh Indonesia ada dalam simbol-simbol tersebut.

 Namun sayang, kita terjebak dalam nasionalisme simbolik. Rasa cinta terhadap negara-bangsa lebih tajam ke ruang simbol dari pada makna dibalik simbol itu ada.

 Kita kadang memisahkan antara simbol dan makna. Seakan-akan keduanya institusi yang berbeda. 

 Padahal simbol dan makna adalah satu kesatuan yang tidak bisa berdiri sendiri. 

 Mari kita sedikit masuk ke ranah simbol negara. Apa makna dibalik simbol negara? 

 Secara historis maupun sosiologis, terbentuknya simbol-simbol yang kemudian menjadi konsensus bersama untuk dihormati ini, mengacu pada 'kemanusiaan manusia Indonesia'. Ini yang paling mendasar. 

 Bahwa proses lahir hingga terbentuknya simbol negara tidak bisa dilepaskan dari refleksi kemanusiaan yang selama sekian tahun ditindas dan diperlakukan tidak adil hingga kemanusiaan itu tercerabut dari dalam diri manusia Indonesia.

 Mengutip Soekarno, exploitation de l’home par l’home. Manusia yang menghisap manusia yang lainnya. 

 Itulah hal yang paling mendasar jika kita mempeributkan tentang simbol negara. Bahkan jika mau jujur, negara (pemerintah) itu sendiri adalah simbol dari rakyatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun