Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Brentford Menghadapi Premier League dengan Senyum

24 Januari 2022   15:41 Diperbarui: 25 Januari 2022   14:04 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Thomas Frank, manajer merangkap motivator Brentford. (Sumber: Shropshire Star Online)

Nah, Frank punya filosofi yang selalu dikatakannya kepada para pemainnya, terutama sebelum mereka bermain menghadapi klub-klub besar yang sudah puluhan tahun berlaga di Premier League.

"Semua pemain harus tampil dengan senyum di wajah dan juga berani. Bagaimana mau bermain bagus jika kami semua merasa cemas dan tidak bisa berpikir positif," kata Frank, seperti dikutip dari artikel di situs resmi Brentford.

Tujuan dari filosofi manajer asal Denmark itu adalah ia ingin Brentford menjadi sebuah aset berharga di Premier League.

Memang, kalau dilihat dari catatan penampilan, jumlah kekalahan Brentford sama dengan jumlah kemenangan dan seri, namun Frank menganggap ia sudah memiliki skuat yang mumpuni untuk bisa berlaga di Premier League.

Kecuali mungkin di sektor kiper. Awalnya, Brentford memiliki dua kiper dan semuanya berasal dari Spanyol: Kiper utama David Raya dan kiper cadangan Alvaro Fernandez. Namun, Raya hanya bisa tampil sebanyak sembilan kali, lalu mengalami cedera lutut dan belum bisa diketahui kapan dia akan bisa kembali berlaga. Dalam sembilan kali penampilan itu, Raya hanya kebobolan sembilan gol dan mendapatkan tiga kali clean sheet.

Sebanyak 12 laga setelahnya, gawang Brentford dikawal oleh Fernandez. Berbeda dengan Raya, Fernandez rada kacau. Dari 12 kali main, Fernandez kebobolan 24 gol dan hanya satu kali clean sheet.

Karena itu, pada jendela transfer musim dingin 2022, manajer Frank harus mendapatkan satu kiper untuk mengisi posisi Raya. Frank lantas mendapatkan kiper pinjaman dari klub negeri kelahirannya, FC Midtjylland.

Jonas Loessl dipinjam hingga akhir musim ini. Loessl, kiper berkebangsaan Denmark berusia 32 tahun, tidak asing dengan Premier League. Loessl pernah mengalami bermain di Premier League bersama Huddersfield Town pada musim 2017-18 dan 2018-19. Kemudian dilanjutkan dengan Everton pada 2019-20 sebagai pemain pinjaman.

Saat ini, Loessl sudah tampil dua kali bersama klub barunya. Sayangnya, kedua penampilan itu harus diakhiri dengan kekalahan, 1-3 lawan Manchester United (19 Januari) dan 1-2 lawan Wolverhampton (22 Januari). Kedua laga itu dimainkan di kandang Brentford.

Betapa pun dinginnya kepala Frank, ternyata ia bisa marah juga. Itu terjadi setelah Brentford kalah dari Manchester United.

"Kekalahan dari United membuat saya sangat kecewa. Di olahraga elite seperti Premier League, kendali emosi sangat diperlukan. Sesungguhnya saya orang yang emosional, namun jarang sekali saya menunjukkannya. Saya lebih sering berkepala dingin dan positif. Rasanya tidak adil kami kalah, sebab kami bermain bagus. Namun, tidak ada yang namanya keadilan di sepak bola," kata eks pelatih Broendby itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun