Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Apa Beda Piala Afrika CAN dan Piala Afrika CHAN?

10 Januari 2022   08:10 Diperbarui: 10 Januari 2022   08:13 1760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maroko, juara CHAN 2020 setelah mengalahkan Mali di final. (Sumber: Africa Top Sports Online)

Confederation of Africa Football merasa perlu untuk memamerkan talenta sepak bola mereka dengan membuat dua turnamen berskala kontinen. Ada Piala Afrika CAN, atau sama dengan AFCON, yang kontennya bermuatan internasional. Lalu, ada Piala Afrika CHAN yang kontennya bermuatan lokal.

Sejak 1957, ada AFCON (Africa Cup of Nations), atau CAN (Coupe d'Afrique des Nations), yang menampilkan semua bintang Afrika, yang sebagian besar bermain di benua lain (Baca: Eropa).

Lalu, mulai 2009, CAF, dengan dukungan FIFA, menggelar African Nations Championship atau Championnat d'Afrique des Nations alias CHAN. Berbeda dengan CAN, maka CHAN hanya menampilkan pemain-pemain Afrika yang bermain di liga lokal.

Jadi, misalnya tim nasional Aljazair. Maka, pemain-pemainnya harus bermain di Liga Aljazair dan tidak di liga negara lain, meski masih di Afrika. Jadi, isi tim nasional akan murni mereka yang bermain di liga lokal masing-masing tim nasional.

Namun, aturan konten lokal itu tidak berlaku untuk pelatih. Tiap tim nasional peserta CHAN boleh saja ditangani oleh pelatih asing.

Menurut situs Total Energies, CAF berharap CHAN bisa mengembangkan liga-liga Afrika. Selain itu juga CHAN juga merupakan jalan untuk menggairahkan lagi kompetisi nasional, yang dinilai semakin lemah, karena ditinggalkan banyak bintangnya yang lebih memilih untuk bermain di luar negeri.

Turnamen CHAN diatur agar bergulir tiap dua tahun. Turnamen pertama digelar di Pantai Gading pada 2009, kemudian pada 2011. Namun, pada edisi ketiga, CHAN digelar pada tahun genap, agar tidak bertabrakan dengan CAN. Sehingga, edisi ketiga CHAN digelar pada 2014. Sejak edisi itu pula, menurut AFP Online, CHAN sudah diakui FIFA sebagai turnamen tim nasional senior.

Pengecualian untuk CHAN 2020. Namanya tetap memakai 2020, namun edisi itu digelar pada 16 Januari-7 Februari 2021 di Kamerun. Rencana gelaran semula adalah 4-25 April 2020, namun harus diundur gara-gara pandemi Covid-19.

Untuk negara peserta, CHAN diikuti oleh 16 tim nasional yang dibagi dalam empat grup. Pengecualian untuk edisi 2009, yang hanya diikuti oleh delapan negara.

Maroko dan Republik Demokratik Kongo menjadi negara dengan perolehan juara terbanyak, dengan masing-masing dua kali. Pasukan Singa Atlas Maroko menjadi juara pada CHAN 2018 dan 2020, sedangkan RD Kongo menjadi juara pada 2009 dan 2016.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun