Mohon tunggu...
Irsyal Rusad
Irsyal Rusad Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Internist, FK UGM

Internist. Tertarik dng bidang Healthy Aging, Healthy Live, Diabetes Mellitus Twitter; @irsyal_dokter

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Ingat, Tua Bukanlah Biang Kerok Penyakit

10 Oktober 2015   10:26 Diperbarui: 10 Oktober 2015   13:54 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - orang lanjut usia menjaga kesehatan (Shutterstock)

Seorang nenek dengan keluhan nyeri pada lututnya suatu ketika datang konsultasi ke dokter langganannya:

Dokter : Apa kabar, Bu? Ada yang bisa saya bantu?
Nenek : Lutut saya sakit, Dokter

Dokter : Lutut yang mana?
Nenek : Ini Dokter, yang sebelah kanan. (Pasien sambil memegang lututnya).

Dokter : Hmm, ya, ini kelihatannya sedikit membengkak, pasti sakit dibawa berjalan
Nenek : Ya, Dokter, sakit sekali, kenapa ya, Dokter?

Dokter : (Agak lama diam, sambil memeriksanya) Mungkin karena Ibu sudah tua.
Nenek : Karena tua? Memang usia saya sudah 75 tahun, tapi lutut yang kiri ini juga
usianya sama, 75 tahun juga, tidak sakit, Dokter.

Saya lupa dari mana dapat sumber anekdot di atas, entah benar atau tidak anekdot itu saya juga tidak tahu. Tapi yang jelas, seorang dokter pun dengan mudah menjadikan usia tua sebagai penyebab penyakit, apalagi bagi orang awam atau pasien. Saya pun kadang sering menyampaikan hal yang sama kepada pasien saya.

Tua dianggap sebagai cara mudah untuk menjawab masalah-masalah kesehatan yang sering muncul seiring dengan bertambahnya usia. Kalau kita ke dokter, kemudian dikatakan menderita hipertensi, diabetes mellitus, atau menderita stroke, dan kita sendiri juga sudah merasa tua, entah berapa usianya, 50, 60, atau 70 tahun, dalam hati sambil mangguk-mangguk kita berbisik, wajarlah saya sakit seperti itu, karena saya sudah tua. Dan, kalau sang dokter juga mengatakan hal yang sama, kita lebih yakin lagi bahwa penyakit yang diderita disebabkan oleh usia yang kita anggap sudah tua. Lalu, kita mengonsumsi obat yang diberikan, serta juga yakin obat-obat itu akan membuat kita lebih baik.

Demikian juga, kalau kita mengalami nyeri pinggang, kaku pada sendi, sering letih, lemah, tidak bisa tidur, atau mulai mudah lupa, kemudian dari industri farmasi, iklan kita dapat informasi, bahwa itu disebabkan oleh usia tua, kita pun percaya, lalu membeli obat, produk yang ditawarkannya. Muka, kulit yang mulai keriput, rambut yang mulai beruban selalu kita kaitkan dengan usia yang semakin tua. Kita pun dengan sangat mudah tergoda dengan iklan-iklan bombastis yang katanya akan mengrangi keriput di wajah kita, berapa pun kita bayar untuk itu, Jadi, kita percaya bahwa sendi yang semakin kaku, pinggang yang nyeri, gangguan tidur, kulit yang mulai keriput, ingatan yang tidak lagi kuat, penyakit degeneratif yang kita derita seperti hipertensi, diabetes melitus, stroke, dan sebagainya disebabkan atau paling tidak dengan mudah dikaitkan dengan usia yang bertambah tua.

Lalu, mengapa kebanyakan kita mempunyai anggapan demikian? Tua dikaitkan, atau dianggap sebagai penyebab penyakit, dan bahkan dituduh sebagai penyebab kematian? Dan, sampai sekarang masih sering kita dengar seseorang meninggal karena usia tua?... Jawabannya secara sederhana adalah, bahwa kita mendengar dan melihat sendiri fenomena para orang tua, usia lanjut di sekelililing kita, tetangga, atau bahkan keluarga kita dengan bermacam penyakit yang dideritanya. Orang tua dengan hipertensi, stroke, cacat, sakit jantung, diabetes, pikun, dan sebagainya ada sekeliling kita atau bahkan di rumah kita. Melihat kenyataan ini kita dengan mudah pula mengaitkan penyakit-penyakit ini dengan usia tua.

Dan, menurut penelitian, memang kejadian penyakit kronis degeneratif seperti hipertensi, diabetes, stroke, gangguan jantung, gangguan sendi, bahkan keganasan meningkat dengan bertambahnya usia seseorang. Sekitar 73 persen para usia lanjut yang berumur 65 tahun ke atas menderita dua atau lebih penyakit-penyakit kronis itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun