Mohon tunggu...
Irsyad Sirsad
Irsyad Sirsad Mohon Tunggu...

Semoga beruntung!

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bentuk 'di' antara Preposisi dan Imbuhan

3 Desember 2013   10:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:23 2345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Mengapa masih bingung juga? Banyak tulisan tidak tepat mengenai satu hal ini. Kadang-kadang frasa di sini ditulis menjadi disini. Pada kesempatan lain kata dimakan ditulis menjadi di makan. Mengapa harus dipisah? Mengapa pula harus disambung?

Dalam kalimat Baju itu dibeli di Bali terdapat dua bentuk di. Bentuk di pertama disebut imbuhan sehingga penulisannya digabung dengan kata beli. Kata itu pun menjadi dibeli. Bentuk di kedua merupakan preposisi atau kata depan sehingga penulisannya dipisah dengan kata di belakangnya. Preposisi itu membentuk frasa di depan.

Imbuhan akan selalu membentuk kata, sedangkan preposisi akan selalu membentuk frasa. Kata yang dilekati imbuhan di- disebut kata berimbuhan. Imbuhan di- tidak dapat berdiri sendiri sehingga harus melekat pada kata dasar tertentu, misalnya disapu, dipukul, atau dipikul. Sementara itu, preposisi di sering digunakan untuk membentuk frasa preposisional, misalnya di rumah, di sekolah, atau di kantor. Sebagai frasa, penulisan bentuk di tidak dapat digabung dengan kata yang menyertainya.

Dalam bahasa Indonesia, selain di-, terdapat beberapa imbuhan. Imbuhan itu dibagi menjadi awalan, sisipan, akhiran, dan awalan-akhiran. Imbuhan di- termasuk awalan. Selain awalan di-, ada beberapa awalan lain, yaitu ber-, meN-, dan ter-. Karena termasuk imbuhan, awalan-awalan itu ditulis tidak terpisah dengan kata di belakangnya.

Awalan di- sering melekat pada verba, misalnya disiram, digoreng, atau dipeluk. Dalam kalimat, kata yang dilekati awalan di- sering berfungsi sebagai predikat, misalnya Orang itu disiram air. Selain itu, awalan di- juga dapat melekat pada kata yang berfungsi sebagai subjek dalam kalimat, misalnya dikeroyok adalah pengalaman buruk.

Sama dengan awalan, preposisi juga beragam. Selain preposisi di, dalam bahasa Indonesia terdapat beberapa preposisi lain, misalnya dari, ke, kepada, oleh, dan mengenai. Preposisi di berfungsi untuk menyatakan makna tempat, misalnya di pasar. Dalam suatu kalimat, frasa di pasar dapat berfungsi sebagai keterangan, misalnya kalimat Ibu berjualan di pasar.

Secara sederhana, jika penggunaan bentuk di menunjukkan makna lokatif, penulisannya harus dipisah karena termasuk preposisi. Sementara itu, jika tidak menunjukkan makna lokatif, penulisannya disambung dengan kata di belakangnya karena termasuk imbuhan.

2013

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun