Mohon tunggu...
irnama wati
irnama wati Mohon Tunggu... -

saya adalah orang yang harus terus belajar. NIM X7209042 - VII B

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hakikat Pembelajaran Terpadu

4 Oktober 2010   10:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:44 1848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pada akhir-akhir ini pergantian kurikulum ke kurikulum hampir tidak berjarak, memang hal itu mempunyai tujuan yang baik yaitu untuk memperbaharui dan menyempurnakan kurikulum sebelumnya. Namun apa hal itu sudah berhasil secara optimal bagi pendidikan kita?

Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan dipengaruhi oleh berbagai aspek salah satunya adalah tepat tidaknya pembelajaran yang diterapkan. Berarti dalam hal ini juga sangat dipengaruhi oleh guru, karena guru sangat besar peranannya dalam keberhasilan pembelajaran.

Pembelajaran menurut pandangan yang sudah berlangsung lama ditempatkan sebagai proses transfer informasi atau transfer of knowledge dari guru kepada siswa. Namun hal tersebut tidak selamanya benar karena guru bukanlah satu-satunya sumber informasi dan menempatkan siswa atau peserta didiknya sebagai objek yang pasif sehingga potensi-potensi keindividualannya tidak dapat berkembang secara optimal. Seharusnya guru dapat membuat siswanya berkembang secara dinamis dan optimal sesuai perkembangannya. Guru hendaknya memberikan dorongan dan arahan kepada siswa untuk mencari berbgai sumber yang dapat membantu peningkatan pengetahuan dan pemahaman mereka tentang aspek-aspek yang dipelajari. Hal itu sesuai dengan UUD 1945, pendidikan seharusnya mencerdaskan kehidupan bangsa, berarti pendidikan adalah usaha untuk memberdayakan manusia. Menurut Tillar manusia yang berdaya adalah manusia yang dapat berfikir kretif, yang mandiri, dan yang dapat membangun dirinya dan masayarakatnya (Aunurrahman, 2009).

Pembelajaran (instruction) menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan proses atau cara guru membuat muridnya belajar (Muhibbin Syah, 2002). Pembelajaran sebagai sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar anak, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mendukung dan mempengaruhi terjadinya proses belajar anak yang bersifat internal.

Belajar

Berbagai pendapat dan literatur banyak yang mengungkap tentang belajar. Namun tidak mengapa karena membahas belajar tidak ada hentinya seperti halnya orang yang belajar, belajar tidak ada batasannya dan terus menerus.


Menurut Muhibbin Syah belajar adalah key term, "istilah kunci" yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan. Perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan makna yang terkandung dalam belajar, sebab kemampuan berubah karena belajar maka manusia dapat berkembang lebih jauh daripada makhluk hidup lainnya. Dan boleh jadi karena kemampuan berkembang melalui belajar orang/manusia secara bebas dapat mengeksplorasi, memilih dan menetapkan keputusan-keputusan penting bagi kehidupannya.

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Hal itu berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya.

Menurut Skinner belajar merupakan suatu proses adaptasi (penyesuaian tingkah laku) yang berlangsung secara progresif "...a process of progressive behavior adaptation" (Muhibbin Syah, 2002). Berdasarkan eksperiennya proses adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil optimal apabila ia diberi penguat (renforcer). Berarti siswa dalam belajar juga memerlukan penguat agar dapat berhasil dengan optimal.

Chaplin membatasi belajar dengan dua macam rumusan. Pertama berbunyi " ... acquisition of any relatively permanent change in behavior as a result of practice and experience" (belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatife menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman). Rumusan kedua adalah process of acquiring respons as a result of special practice (belajar adalah proses memperoleh respons-respons sebagai akibat adanya latihan khusus).

Belajar juga didefinikan sebagai: any relatively permanent change in an organism's behavioral repertoire that occurs as a result of experience (belajar ialah perubahan yang relative menetap yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu orgenisme sebagai hasil pengalaman).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun