Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Uniknya Persamaan Orang Batak dan Orang Korea

27 September 2020   15:27 Diperbarui: 28 September 2020   09:44 2589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di kampung Bapak di Onan Runggu (Pulau Samosir) sudah banyak pernikahan antara marga Samosir dan Pakpahan, Gultom dan Harianja, dan lainnya.

Budaya menghormati yang lebih tua

Satu hal yang paling mencolok yang saya lihat dari budaya orang Korea adalah sikap yang sangat menghormati orang yang lebih tua. Terlihat dari bagaimana mereka lebih mendahulukan orang-orang tua, misal saat makan atau minum bersama, pemberian salam secara formal, mendengarkan nasihat, dan lainnya.

Tidak hanya pada orang-orang tua, tetapi juga pada orang yang lebih tua, misal kakak/abang, senior, rekan kerja atau atasan, dan lainnya. Hal ini juga tercermin pada bagaimana orang-orang yang lebih tua memiliki panggilan khusus dari orang-orang yang lebih muda. Pada budaya orang Batak pun kurang lebih sama. 

Punya panggilan yang berbeda terhadap anggota keluarga

Pernah dengar sebutan Hyung, Eonni, Samchon, Imo? Pembaca yang suka nonton drama Korea seperti saya pastinya tidak asing dengan istilah ini dong ya?

Yah, orang Korea memiliki panggilan yang berbeda terhadap anggota keluarga. Hyung (panggilan dari adik laki-laki kepada kakak laki-laki), Noona (panggilan adik laki-laki kepada kakak perempuan), Oppa (panggilan adik perempuan kepada kakak laki-laki), Eonni (panggilan adik perempuan kepada kakak perempuan), Samchon (Paman/Om), Imo (Bibi/Tante) dan lainnya.

Orang Batak juga sama, memiliki panggilan berbeda terhadap anggota keluarga tertentu. Sebagai contoh, Tulang (panggilan terhadap saudara laki-laki dari pihak Ibu), Inangtua (panggilan terhadap kakak perempuan ibu), Bapa Tua (panggilan terhadap kakak laki-laki dari ayah), Bapa Uda (panggilan terhadap adik laki-laki dari ayah), Namboru (panggilan terhadap saudara perempuan dari pihak ayah). Panggilan terhadap istri atau suami dari mereka juga disesuaikan.

Pendidikan nomor satu

Dalam budaya orang Batak, ada pandangan bahwa pendidikan adalah hal yang nomor satu. Tak peduli apapun latar belakang pendidikan orangtua, apapun pekerjaan orangtua, mereka selalu mengutamakan pendidikan anaknya. 

Betapapun sulitnya mencari uang, para orangtua Batak selalu mengusahakan supaya anaknya bisa sekolah setinggi-tingginya. Sejalan dengan ungkapan populer Batak: Anakkon hi do hamoraon di au (anakkulah kekayaanku).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun