Kaum milenial biasanya lebih mengutamakan pengalaman baru daripada fokus bekerja untuk berinvestasi. Maka tak heran kini traveling menjadi gaya hidup yang tren di kalangan milenial.
Karena dengan traveling mereka bisa melihat banyak lingkungan baru, orang baru, budaya baru dan mencoba hal-hal yang baru. Tapi memangnya traveling tidak butuh dana? Well, memang ada sih gaya traveling dengan dana minim alias backpacker.Â
Bahkan untuk memenuhi biaya, para backpacker tidak segan bekerja serabutan di tempat-tempat yang sedang dikunjungi untuk membiayai perjalanan mereka.
Dana untuk traveling tentunya tidak jadi masalah jika kita fokus bekerja lebih dulu. Tentunya lebih ideal lagi jika dana traveling sudah dipersiapkan secara khusus sehingga tidak mengganggu dana operasional sehari-hari, dan yang penting tidak berhutang demi traveling.Â
Tapi biasanya sih, kalau dananya sudah cukup malah waktunya yang susah. Hahaha
- Uang bisa mendukung kehidupan kita dengan layak
Nah, yang terakhir ini tidak bisa kita pungkiri. Meskipun pekerjaan yang kita jalani tidak/belum sesuai dengan passion, penghasilan yang kita dapat tentunya bisa mendukung penghidupan yang layak. Misalnya makanan dan minuman yang baik, pakaian yang baik, rumah yang nyaman, kendaraan dan lain sebagainya.
Jadi apa yang ingin saya simpulkan disini, baik bekerja karena passion maupun bekerja karena kebutuhan, keduanya tidak ada yang salah. Bagi mereka yang sudah menemukan passion-nya dan memiliki kesempatan untuk bekerja sesuai dengan passion, bersyukurlah dan tetaplah bersemangat.Â
Dan bagi mereka yang pekerjaannya belum sesuai passion, tetaplah menjalani pekerjaanmu dengan sungguh-sungguh dan tetap bersemangat dalam mencari untuk menemukan passion-mu.
Kalau pembaca ada yang penasaran gak, bagaimana dengan saya sendiri? Well, saya akui bahwa saat ini saya bekerja masih untuk memenuhi kebutuhan, karena ternyata passion saya bertolak belakang dengan pekerjaan maupun latar pendidikan saya. Apalagi kalau bukan menulis!
Bagaimana dengan Anda?