Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Fresh Graduate, Gaji Tinggi dan Pengalaman

27 Juli 2019   07:00 Diperbarui: 27 Juli 2019   07:10 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: marketeers.com

Oleh sebab itu saya sempat merasa agak heran ketika akhirnya saya diterima. Saya cukup tahu diri untuk tidak minta gaji yang tinggi karena saya masih nol pengalaman, meskipun saya sempat magang selama beberapa bulan di beberapa tempat. 

Tapi yah, itu tidak bisa dihitung juga sih. Saya juga sempat menawar supaya gaji saya dinaikkan sedikit dari UMR yang berlaku pada tahun itu dan untungnya disetujui. 

Tapi apa yang menjadi motivasi saya waktu itu adalah, bagaimana saya bisa banyak belajar, memperoleh pengalaman dan meningkatkan kompetensi saya.

Terbukti setelah beberapa tahun saya bekerja, ketika saya merasa perkembangan diri saya mulai stagnan, saya mendapatkan tawaran dari perusahaan lain dengan berbagai benefit yang lebih baik. 

Atasan saya sempat meminta saya untuk mempertimbangkan ulang, mengingat hanya saya yang menguasai salah satu scope pekerjaan di divisi saya tersebut. Namun karena perusahaan tidak mampu menyaingi tawaran gaji yang diberikan perusahaan saya yang baru, akhirnya saya direlakan.

Jadi saran saya bagi para fresh graduate di luar sana, saat melamar pekerjaan cobalah berkaca sejenak. Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang sudah saya sebutkan di atas pada diri sendiri sebagai refleksi. Apakah kita sudah pantas untuk menuntut sesuatu jika kita sendiri belum tahu sejauh apa kita bisa berkontribusi?


Saya bukannya meminta kalian untuk rendah diri sebagai fresh graduate. Selektif boleh, percaya diri boleh, tapi jangan over dosis. Punya standar boleh, tapi tetap harus rendah hati dan open minded. 

Janganlah terlalu berorientasi pada gaji jika masih fresh graduate yang minim pengalaman. Justru utamakanlah untuk memperoleh pengalaman dan belajar sebanyak-banyaknya karena semua membutuhkan proses.

Ketika kita sudah terbukti memiliki kompetensi, berdedikasi, berintegritas dan profesional, memiliki banyak pengalaman dan kualifikasi lainnya, maka kita boleh merasa lebih pantas dan percaya diri untuk bargaining. Mendapatkan jabatan lebih tinggi, bahkan meminta gaji dan tunjangan yang lebih tinggi.

So bagi kalian yang masih fresh graduate (apalagi non-pengalaman) dan sudah ditawari gaji delapan juta rupiah, saya rasa harusnya kalian bersyukur. Karena nyatanya banyak fresh graduate berprestasi dan berdedikasi di luar sana yang lamarannya ditolak, padahal mereka sangat membutuhkannya karena harus menjadi tulang punggung keluarga. 

Banyak fresh graduate yang terpaksa harus tinggal jauh dari keluarga karena bekerja di luar kota. Banyak dokter muda yang rela bekerja di daerah terpencil untuk melayani pasien, dengan gaji yang dibayar per tiga bulan sekali.

Cherio!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun