Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pemberian Diazepam untuk Anak, Bolehkah?

19 Juli 2019   16:53 Diperbarui: 25 Juni 2022   02:45 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu yang lalu salah satu akun Instagram yang followers-nya didominasi oleh dokter dan profesi kesehatan lainnya ramai membicarakan instastory yang di-post oleh pemilik akun (yang katanya) apoteker. Dalam story si mbak apoteker tersebut menyebutkan bahwa Diazepam termasuk Narkoba dan oleh sebab itu tidak seharusnya diberikan kepada anak walaupun dengan resep dokter.

Bahkan postingan lainnya dari pemilik akun yang sama menyatakan pemberian insulin yang berasal dari pankreas manusia (human insulin) pada pasien DM, menunjukkan kesan tidak etis dengan statement "secara tidak sadar ibu itu sudah memasukkan manusia ke dalam manusia".

Alhasil dua postingan ini pun menuai komentar nyinyir para netizen (yang berprofesi tenaga kesehatan tentunya). Tahu sendiri kan, level nyinyir para netizen di dunia maya itu seperti apa? Lebih tajam dari scalpel alias pisau bedah!

Kalau pembaca sekalian kebetulan adalah tenaga kesehatan, mungkin memahami kejanggalan dari kedua postingan ini. Namun bagi pembaca sekalian yang kebetulan awam, akan saya jelaskan secara singkat mengapa postingan ini janggal dan mengundang banyak cibiran dari netizen.

Kelas Terapi Diazepam dan Potensi Penyalahgunaan

Diazepam adalah salah satu obat yang termasuk golongan Benzodiazepine, sama seperti Alprazolam, Bromazepam, Lorazepam dan lainnya. Obat ini bekerja pada sistem saraf pusat dan digunakan sebagai pengobatan jangka pendek untuk mengatasi pasien dengan ansietas (gangguan kecemasan) berat dan insomnia.

Efek samping Diazepam antara lain mengantuk, depresi pernafasan, kepala terasa ringan, kelemahan otot dan lainnya. Terkadang juga terjadi hipotensi, vertigo, ganguan saluran cerna, gangguan penglihatan dan lainnya.

Cara kerjanya yang mempengaruhi SSP dan memberi efek menenangkan inilah yang menyebabkan Diazepam berpotensi tinggi untuk disalahgunakan (drug abuse) oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Pemakaian jangka panjang dengan aturan dan dosis yang salah tentunya akan menimbulkan adiksi (ketagihan) bagi penggunanya.

Jadi, memang mayoritas obat-obat yang bekerja pada sistem saraf pusat berpotensi disalahgunakan sebagai narkoba (narkotika dan obat-obat berbahaya) jika digunakan sebagaimana mestinya.

Penggunaan Diazepam untuk Kejang Demam

Lalu apakah pemberian Diazepam pada anak sama saja membahayakan anak? Nyatanya, hingga saat ini Diazepam masih menjadi pilihan utama untuk mengatasi kejang demam akut pada anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun