Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama FEATURED

Obat Pelangsing, Bukan Cara Utama Menjadi Langsing

20 Juni 2018   10:12 Diperbarui: 7 Maret 2021   11:29 3467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: health.harvard.edu

Biasanya kalimat yang mengandung kata "gemuk" adalah suatu topik yang paling sensitif untuk dibicarakan di kalangan wanita. Namun kali ini saya mengangkat topik ini tanpa bermaksud apapun, apalagi menghakimi para wanita yang memiliki tubuh gemuk di luar sana.

Jadi ceritanya tulisan saya kali ini terinspirasi oleh salah seorang saudara saya yang kebetulan anak gadisnya (yang masih remaja) memiliki tubuh yang gemuk dan sangat ingin anaknya itu kurus. Atau paling tidak berat badannya turun sesuai berat ideal. Segala macam cara ditempuh mulai dari mengurangi makan, minum minuman berserat, sampai mengonsumsi obat pelangsing herbal. Nah loh!

Memang bagi kebanyakan wanita, memiliki tubuh langsing bak gitar Spanyol adalah impian yang susah-susah gampang untuk diraih. Meski begitu, banyak juga wanita yang tetap percaya diri dengan tubuh yang berukuran plus size. Memiliki tubuh langsing biasanya erat kaitannya dengan rasa percaya diri.

Selain wajah dan warna kulit, tubuh langsing biasanya juga dijadikan sebagai salah satu tolak ukur cantik atau tidaknya seorang wanita. Padahal kenyataannya kecantikan itu relatif dan kecantikkan tidak hanya bisa diukur dari penampakan fisik, tetapi juga kecerdasan dan perilaku wanita itu sendiri. Macam slogan 3B seperti di kontes kecantikan gitu deh, "beauty, brain and behaviour". Uhuy!

Oke, balik lagi ke topik tubuh langsing. Bagi para wanita plus size di luar sana tentunya banyak yang berusaha mencapai tujuan ini. Meski sudah mencoba berbagai macam cara, misalnya dengan mengurangi porsi makan, tidak makan apapun lagi di atas pukul 7 malam, sampai mencoba berbagai macam diet, mulai dari diet keto, diet protein, diet vegan dan sebagainya, tetap saja tidak menurunkan berat badan secara signifikan. 

"Bahkan minum air segelas saja tetap bisa membuat gemuk!" kata mereka saking putus asanya. Kadang saya suka tertawa mendengar mereka berbicara seperti ini. Bagaimana bisa segelas air bisa membuat gemuk? Ada-ada saja.

Setelah mencoba berbagai macam cara, akhirnya banyak juga yang memutuskan untuk minum obat penurun berat badan (obat pelangsing). Well, pada kasus-kasus tertentu seperti obesitas, obat resep (obat keras) memang digunakan untuk membantu menurunkan berat badan. 

Sebagai informasi, seorang dewasa dikatakan obesitas jika memiliki nilai BMI (Body Mass Index) lebih dari 30 kg/m2. BMI dapat dihitung dengan rumus: Berat (Kg)/Tinggi (m2).

Tapi tentunya penggunaan obat-obat ini juga harus di bawah pengawasan dokter. Masalahnya adalah, banyak wanita yang asal mengonsumsi obat pelangsing tanpa berkonsultasi lebih dulu dengan dokter. Apalagi banyak juga dari mereka yang memperoleh obat-obat tersebut dari tempat-tempat yang tidak terjamin dan mengkonsumsinya hanya berdasarkan testimoni orang lain, sehingga khasiat dan keamanan obat tersebut pun juga tidak terjamin.

Jadi jangan sembarangan minum dengan hanya berbekal testimoni orang lain. Sembarangan minum obat penurun berat badan, apalagi jika tidak jelas asal-usulnya, dapat berakibat buruk bagi tubuh, mulai dari iritasi hingga tukak lambung/usus, resiko stroke hingga serangan jantung.

Berikut beberapa obat keras yang disetujui oleh BPOM dan umumnya digunakan untuk menurunkan berat badan misalnya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun