Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama FEATURED

Hari Buku Nasional, Pilih e-Book atau Buku Konvensional?

17 Mei 2017   18:39 Diperbarui: 17 Mei 2020   11:17 2799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: listchallenges.com

Selain itu e-book juga tidak membuat orang bersusah payah dengan beratnya beban yang mereka bawa di tas mereka. E-book bisa didapatkan di mana saja dan kapan saja. Bahkan beberapa bisa kita dapatkan secara gratis!

Tapi apakah dengan munculnya inovasi literasi dalam bentuk digital, lantas meningkatkan minat baca masyarakat kita?

Tidak. Yah, setidaknya itu yang saya lihat. Coba Anda perhatikan, dari sepuluh orang yang memegang gadget mereka saat di angkutan umum, adakah yang membaca e-book?  Berapa perbandingannya dengan mereka yang senyum-senyum sendiri karena membaca komentar-komentar di wall Facebook mereka?

Bagi yang punya anak, adik atau keponakan yang saat ini masih bersekolah di pendidikan dasar (SD - SMA). Saya yakin guru mereka sering meminta mereka membuat makalah. Dan karena zaman sudah canggih, mereka diperbolehkan mengambil materi dari internet. 

Tapi coba lihat, mereka lebih sering mengambil materinya dari buku / e-book dengan referensi yang kompeten, atau hanya copy paste dari Wikipedia dan blog-blog yang tidak jelas? 

Kalau saat menempuh pendidikan dasar saja mereka terbiasa seperti itu, bagaimana jadinya ketika mereka kuliah? Akankah kita menjadi generasi copy paste? Kalau seperti itu, percayalah kita tidak akan pernah sejajar dengan kaum-kaum intelektual di luar sana.

Meskipun e-book sangat menolong, saya pribadi lebih menyukai buku konvensional ketimbang e-book. Kenapa?

  1. Buku konvensional bisa dibaca di mana saja dan kapan saja tanpa harus khawatir kehabisan baterai gadget.
  2. Tidak ada resiko kerusakan mata akibat paparan sinar radiasi gadget.
  3. Kecuali sistem data kita secanggih Pentagon, tetap ada resiko hilang jika gadget kita crash atau karena lain hal.
  4. Ini mungkin hanya para pecinta buku yang tahu, saya suka sekali dengan bau kertas buku yang baru dibuka dari plastik dan selalu menyukai tampilan buku-buku yang tersusun rapi di rak buku.

Pilih e-book atau buku konvensional tentunya tergantung dari masing-masing individu. Yang penting semangat membaca tidak boleh hilang. Harapan saya semoga ke depannya budaya literasi bisa terus berkembang dan bisa menjadi kebiasaan kita. Kalau kamu, pilih yang mana?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun