GERAKAN TERORISME DAN PEMAKNAAN JIHAD
IRMAWATI
Irmaaaja81@gmail.com
Abstract
The phenomenon of terrorism in the name of religion has led to misunderstandings of Islamic teachings, which essentially teach peace. The term jihad is often misinterpreted as a form of warfare or violence, whereas the meaning of jihad in the Quran encompasses a broad moral, spiritual, and social struggle. This article aims to explain the relationship between terrorist movements and the meaning of jihad using a descriptive-analytical approach. The results of the study indicate that jihad in Islam is essentially a sincere effort to uphold truth and justice, not a destructive act. Meanwhile, terrorism arises from ideological deviations, socio-political conditions, and a lack of understanding of religious texts. Deradicalization efforts through moderate Islamic education and a reinterpretation of the meaning of jihad are key to countering radicalism.
Keywords: Terrorism, Jihad, Deradicalization, Moderate Islam.
Abstrak
Fenomena terorisme yang mengatasnamakan agama telah menimbulkan kesalahpahaman terhadap ajaran Islam yang hakikatnya mengajarkan perdamaian. Istilah jihad seringkali disalahartikan sebagai bentuk peperangan atau kekerasan, padahal makna jihad dalam Al-Qur’an mencakup perjuangan moral, spiritual, dan sosial yang luas. Artikel ini bertujuan menjelaskan hubungan antara gerakan terorisme dan pemaknaan jihad dengan pendekatan deskriptif-analitis. Hasil kajian menunjukkan bahwa jihad dalam Islam sejatinya adalah upaya sungguh-sungguh dalam menegakkan kebenaran dan keadilan, bukan tindakan destruktif. Sementara itu, terorisme muncul akibat penyimpangan ideologis, kondisi sosial-politik, serta ketidakpahaman terhadap teks-teks keagamaan. Upaya deradikalisasi melalui pendidikan Islam moderat dan reinterpretasi makna jihad menjadi kunci penting dalam menanggulangi radikalisme.
Kata kunci: Terorisme, Jihad, , Deradikalisasi, Islam Moderat.
PENDAHULUAN Â
Dalam beberapa dekade terakhir, dunia Islam dihadapkan pada persoalan serius berupa munculnya kelompok-kelompok yang mengatasnamakan agama untuk melakukan kekerasan. Aksi terorisme seperti bom bunuh diri dan penyerangan terhadap warga sipil seringkali dikaitkan dengan konsep jihad fi sabilillah oleh para pelakunya.  Padahal, pemaknaan jihad yang benar menurut Al-Qur’an dan hadis justru bertujuan untuk menjaga kemaslahatan umat manusia, bukan menebar ketakutan.