Ombak dilautan menghantam karang tetap kokoh tak tergoyahkan Syaikh  Imron tetap melakukan kegiatannya dalam berdakwah mengajak penduduk supaya taat kepada aturan Allah SWT.
      Dalam perjalanan dakwah beliau selalu mengedepankan dakwah persuasif arinya dakwah yang disampaikan melalui proses komunikasi, yang didalamnya ada proses memotivasi dan mempersuasikan dakwahnya  supaya diterima oleh masyarakat.
Metode dakwah ini yang lahir dari hati sanubari yang sangat dalam. Beliau selalu ingat pepatah dalam Al-qur'an :" Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik, sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari Jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk."(Q.S. An-Nahl :16).
      Pepatah Al-quran ini sebagai acuan dasar beliau dalam berdakwah. Dakwah tersebut ada yang menerima dan ada yang menentang sudah biasa dalam situasi berdakwah.Â
Menerima dakwah beliau  adalah orang yang mendapatkan hidayah dan taufik dari Allah SWT sebaliknya orang yang tidak menerima dakwah beliau artinya orang yang belum mendapatkan hidayah dan taufik dari Allah SWT. Hidayah dan taufik adalah urusan Allah SWT.
      Beliau suka melihat cara dakwah Rasulullah SAW dengan sifat sabar walaupun banyak tantangan dan hambatan dalam dakwah terrsebut. Tantangan dakwah beliau menjadi motivasi bagi beliau kalau dakwah ada tantangan berarti berhasil dalam dakwah karena responsif dari masyarakat.
      Beliau dakwahnya bukan hanya di surau atau di masjid beliau juga dakwahnya suka di pasar sambil berdagang. Berdagang beliau mengikuti dagangnya Rasulullah SAW tidak mengambil keuntungan yang banyak didasari sifat jujur  didasari sifat ta'awun atau tolong menolong dalam hidupnya. Terkadang barang dagangannya suka dikasihkan kepada orang yang membutuhkannya.
      Dengan spontanitas dakwah beliau disampaikan kepada yang menukar barang dengan pembeli beliau suka menyampaikan tausyiah-tausyiahnya atau kepada sesama pedagang dipasar.
      Pasar disana sangat ramai dengan sistem barter dalam memenuhi kehidupan masing-masing. Kesulitan barter adalah mempertemukan kebutuhan yang sama sehingga pada waktu ada alat tukar yang telah disepakati pada zamannya sebagai alat tukar.