Mohon tunggu...
Irma Khalid
Irma Khalid Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Sawah di NTT Kebanjiran

15 Februari 2019   00:52 Diperbarui: 15 Februari 2019   00:58 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sawah (okezone.com)

Bagi Anda yang punya bayangan bahwa bumi Nusa Tenggara Timur itu kering dan tandus, mungkin sudah waktunya Anda berubah pikiran. Karena baru-baru ini, tersiar kabar bahwa ratusan hektare sawah di Ratusan hektar sawah di Kecamatan Maurole terutama di Desa Ranakolo dan Desa Keliwumbu, NTT, digenangi air menyusul hujan yang turun terus menerus dalam beberapa waktu terakhir.

Padahal sawah tersebut baru ditanam oleh para pemiliknya sekitar 1 minggu yang lalu. Menurut pengakuan seorang warga, dalam beberapa pekan terakhir hujan turun dengan intensitas yang tinggi di daerah Maurole dan sekitarnya.

Kondisi demikian membuat sawah warga yang barusan ditanam digenangi air sehingga mengakibatkan padi terancam mati karena digenangi air yang melebihi kapasitas lahan sawah.

Sumber

Kalau sudah demikian, maka waktunya pemerintah setempat atau bahkan pemerintah pusat turun tangan. Baik itu dinas pertanian, atau mungkin Kementerian Pertanian (Kementan) sekaligus yang ambil tindakan. Karena dua ratus hektare sawah itu bukan angka yang kecil. Peran aktif atau antisipatif yang bisa dilakukan aparat pertanian adalah mengadakan mesin sedot air sehingga warga bisa mengalirkan air yang ada di dalam sawah untuk dibuang ke saluran pembuangan.

Tanpa keberadaan mesin sedot air, warga harus membuang air dengan cara manual. Itu kemudian menjadi masalah, karena hampir semua lahan sawah tergenang air begitu pun daerah di sekitarnya dalam kondisi rata sehingga air nyaris menggenangi semua wilayah.

Cara yang paling efektif menurutnya adalah dengan mengadakan mesin penyedot air sehingga air yang ada di dalam sawah bisa dibuang lebih jauh dari lokasi sawah yang telah tergenang air.

Apabila kondisi yang ada dibiarkan terus sementara hujan terus saja turun dengan intensitas yang tinggi maka bukan tidak mungkin sawah warga yang baru ditanam tersebut terancam mati. Dan pada akhirnya, warga NTT mesti meminta uluran tangan dari daerah lain untuk memberikan pasokan beras mereka. 

Andai aparat pertanian bisa bergerak cepat, memberikan mesin pompa, mungkin saja padi di ratusan hektare sawah itu bisa diselamatkan. Sehingga warga bisa menikmati jerih lelahnya memakan nasi dari padi yang mereka tanam sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun