Mohon tunggu...
irma dewi
irma dewi Mohon Tunggu... Editor - ASN

Praktisi komunikasi dan kehumasan pemerintah

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Nilai Strategis Ekspor Pesawat Indonesia

2 April 2021   17:04 Diperbarui: 2 April 2021   17:07 1341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim penerbangan (dokpri)

Dukungan pembiayaan

Ekspor pesawat terbang ke wilayah Afrika ini mendapatkan dukungan pembiayaan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) senilai Rp354 miliar, melalui pinjaman lunak dengan skema Penugasan Khusus Ekspor (PKE) dari pemerintah.

PKE menyediakan pembiayaan ekspor atas transaksi atau proyek yang secara komersial sulit dilaksanakan, tetapi dianggap perlu untuk menunjang program ekspor nasional, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 2 tahun 2009.

Dalam hal ini, LPEI mendapat mandat bukan hanya untuk menyediakan pembiayaan, tetapi juga untuk memberi penjaminan dan asuransi ekspor.

Saat ini Indonesia adalah satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang memiliki industri pesawat terbang. Hal ini tentu merupakan kebanggaan nasional.

Sebab itu, komitmen LPEI untuk mendukung ekspor produk unggulan agar bisa memasuki pasar internasional sangat diperlukan, baik dari sisi volume maupun tujuan.

Pembiayaan dengan skema PKE ini memperhatikan manfaat besarnya bagi sosial ekonomi Indonesia. Misalnya saja penyerapan lapangan kerja yang mencapai 4 ribu orang, peningkatan daya saing produk dan jasa Indonesia, serta penetrasi pasar ke kawasan Asia Selatan dan Afrika.

Ekspor pesawat dibiayai oleh LPEI/ndonesia Eximbank (dokpri)
Ekspor pesawat dibiayai oleh LPEI/ndonesia Eximbank (dokpri)

Nilai Strategis

Salah satu sektor andalan bagi Indonesia agar bisa segera memulihkan kondisi ekonomi nasional adalah perdagangan internasional.

Selain peningkatan kualitas produk agar memiliki daya saing yang kuat, sudah saatnya Indonesia melihat potensi dari negara-negara sasaran non tradisional yang selama ini belum menjadi mitra dagang utama Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun