Mohon tunggu...
irma dewi
irma dewi Mohon Tunggu... Editor - ASN

Praktisi komunikasi dan kehumasan pemerintah

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pentingnya Komunikasi Internal

19 Agustus 2020   13:26 Diperbarui: 20 Agustus 2020   02:21 2148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Padahal, suara dari pegawai juga perlu didengar untuk memberikan perspektif baru bagi manajemen organisasi.

Komunikasi internal seringkali dianggap sebagai sinonim komunikasi intra-organisasi atau komunitasi dengan pegawai.

Namun, sejatinya komunikasi internal juga harus memotivasi pegawai sehingga dan menciptakan nilai lebih bagi organisasi.

Saat ini peran pejabat Humas umumnya cenderung sebatas menjembatani jajaran manajemen dengan para pegawai, serta memberikan arahan dan pelatihan.

Namun, sebenarnya menyelaraskan tujuan individu dengan tujuan organisasi juga menjadi bagian dari komunikasi internal.

Dengan begitu, komunikasi internal bisa membantu organisasi membangun budaya yang kuat.

Dalam bahasa sederhana, komunikasi internal dapat diartikan sebagai proses pertukaran informasi diantara para anggota organisasi. Komunikasi dengan karyawan merupakan kunci utama dari program kehumasan yang modern.

Apabila tidak diberi penjelasan yang lengkap maka para pegawai tidak mengetahui apa yang akan dilakukannya. Ketidaktahuan pegawai akan menimbulkan ketidakpuasan organisasi akan hasil usaha pegawai. 

dokpri
dokpri
Untuk itu fungsi komunikasi internal adalah untuk mengusahakan agar para pegawai mengetahui apa yang dipikirkan manajemen dan mengusahakan agar manajemen mengetahui apa yang sedang dipikirkan pegawainya.

Komunikasi internal yang efektif membantu memastikan semua anggota organisasi bekerja secara kolaboratif untuk mencapai tujuan bersama. 

Selain membangun budaya kohesif, komunikasi internal juga memberdayakan karyawan untuk membuat keputusan yang tepat sejalan dengan tujuan organisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun