Mohon tunggu...
Irhamna  Mjamil
Irhamna Mjamil Mohon Tunggu... Apoteker - A learner

Pharmacist | Skincare Enthusiast | Writer Saya bisa dihubungi melalui email : irhamnamjamil@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Kakeibo, Tren Menabung Orang Jepang yang Bisa Dipraktikkan di Bulan Ramadan

18 April 2021   21:50 Diperbarui: 19 April 2021   03:13 1540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh olia danilevich dari Pexels

Banyak teman saya yang kebingungan dengan pengeluaran di bulan ramadan. Kebanyakan dari mereka mengeluhkan besarnya pengeluaran di bulan ini. Seharusnya di bulan ramadan pengeluaran menipis, namun kenyataan sebaliknya. 

Tak hanya mereka, saya juga terkejut melihat pengeluaran yang tak terduga. Usut punya usut ternyata pengeluaran yang besar karena gaya hidup kita sendiri. Contohnya soal berburu takjil, kebanyakan dari kita hanya lapar mata saja dan membeli apa yang kita inginkan. Ketika berbuka puasa ujung-ujungnya tak sanggup menghabiskan dan berujung di tong sampah. 

Belum lagi keinginan untuk "serba baru" saat lebaran menambah tidak sehatnya pengeluaran di bulan ini. Inginnya baju baru di lebaran agar bisa foto khas OOTD lucu lalu diposting di media sosial. Ingin juga skincare baru agar bisa tampil glowing di lebaran. Wajar bukan jika keuangan tak sehat?

Bagaimana caranya agar keuangan tak bocor saat bulan ramadan? 

Kakeibo, gaya menabung orang di negeri Sakura yang banyak contoh oleh orang di seluruh dunia. Tren menabung ini dianggap sangat efektif untuk menabung. 

Kakeibo sendiri diartikan sebagai "buku rekening untuk ekonomi rumah tangga". Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh jurnalis Jepang, Hani Matoko di tahun 1904. 

Sejak saat itu gaya menabung ini banyak dicontohkan oleh banyak orang dan dipercaya dapat memperhemat keuangan hingga 35 persen. 

Ada 4 Cara dalam tren menabung ala orang Jepang ini.

1. Catat Semua Penghasilan yang Masuk
Penghasilan dan pendapatan itu berbeda. Sayangnya kebanyakan orang menganggap setiap uang yang masuk bukan penghasilan. 

Biasanya orang hanya menganggap gaji dari pendapatan utama sebagai uang untuk kehidupan sehari-hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun