Mohon tunggu...
M. Irham Jauhari
M. Irham Jauhari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pendiri Terapifobia.com

Selanjutnya

Tutup

Home Pilihan

Orang Indonesia Sudah Hidup Minimalis Sejak Dulu

12 Juni 2023   02:15 Diperbarui: 12 Juni 2023   07:07 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Nate Castner from Pexels.com

Gaya hidup minimalis? Sedikit barang, berkarya kreatif, hidup bahagia. 

Gaya hidup minimalis terdengar keren. Orang-orang jadi heboh. Lebih keren lagi ketika dipopulerkan oleh orang Barat. Padahal, kalau kita mau jujur, sebagian besar orang Indonesia ya hidup dengan gaya hidup minimalis. Tidak punya banyak barang, karena memang, masih di bawah garis kemiskinan.

Hidup dengan berkarya kreatif? Orang Indonesia kurang kreatif apa? Entah kenapa gaya hidup minimalis erat kaitannya dengan menjadi modern. Tetapi kembali lagi, orang Indonesia sudah melakukan gaya hidup minimalis sejak dahulu kala.

Bedanya, dulu tidak ada istilah gaya hidup minimalis. Orang Indonesia menyebutnya hidup sederhana, apa adanya, GAK NEKO-NEKO.

Konsepnya saya kira sama saja. Hanya karena tidak ditulis, digembar-gemborkan dan tidak wah pada masanya. Konsep hidup sederhana menjadi terasa asing karena orang-orang lebih suka istilah baru yang keren. Padahal intinya sama saja. Cuma beda istilah.

Konsep Hidup Minimalis

Gaya hidup minimalis telah menjadi sebuah fenomena populer dalam beberapa tahun terakhir. Gaya hidup minimalis pada dasarnya merupakan pendekatan untuk mengurangi kelebihan barang, menyederhanakan pola konsumsi, dan menghargai hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup.

Gaya hidup minimalis mengajarkan untuk hidup sederhana.

Hal ini tidak hanya berlaku bagi mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi, tetapi juga bagi siapa saja yang menyadari bahwa kebahagiaan dan kepuasan tidak selalu bergantung pada kepemilikan barang-barang material. 

Dengan meminimalisir keberadaan barang-barang yang tidak penting, kita dapat fokus pada apa yang benar-benar penting dan berarti dalam hidup kita, seperti hubungan sosial, pengembangan diri, dan pengalaman hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun