Mohon tunggu...
M. Irham Jauhari
M. Irham Jauhari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pendiri Terapifobia.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Selama Berkarya di Dunia Maya, Selalu Ada IndiHome yang Menyala

11 Mei 2023   11:14 Diperbarui: 11 Mei 2023   11:30 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi, Halaman Kantor Telkom Indonesia Cabang Bangsri, 26-08-2016.

Saat itu jaringan kabel optik IndiHome belum masuk sampai depan rumah saya. Tidak bisa pasang IndiHome. Setelah menikah dan punya anak-anak yang tampan dan cantik. Rumah kami pun belum dijangkau IndiHome. Mau tidak mau, harus pakai WiFi dari Internet Provider yang tersedia. Apa mau dikata. 

Kalau kita hitung secara matematis, beli kuota internet zaman sekarang mahalnya bukan main. Dengan kebutuhan yang luar biasa akan akses internet. Mau tidak mau harus beli kuota. Meskipun sudah memasang WiFi di rumah, masih harus beli kuota. Untuk sarana internet di luar rumah. 

Kini internet bukan sekedar hiburan. Internet adalah kebutuhan harian, kebutuhan pokok manusia modern. Apalagi semua orang menggunakan WhatsApp untuk menelpon. Kalau tidak punya akses internet. WhatsApp tidak menyala. Akhirnya tidak ada orang yang mau menelpon. Dunia telah berubah. Kita berada di era modern. Internet Provider di Indonesia banyak sekali, salah satu yang paling berkesan buat saya , tentu saja Telkom Indonesia.

Warnet oh warnet...

Usia saya tiga puluh. Saya mengalami masa-masa awal Warnet bermunculan. Saya ingat betul, 10 kilometer saya tempuh bersepeda motor. Hanya untuk membuat Gmail, ngeblog di Blogspot dan Multiply. Lalu menikmati sosial media bernama Friendster. Saya ingat betul, nama warnetnya ThunderNet. Sebelah Timur Pasar Mlonggo. Saat itu tampilan situs-situs masih amat sederhana. Belum sekeren sekarang. Saat itu saya sudah girang luar biasa. 

Mengenang masa-masa itu membuat saya merasa bersyukur. Saya mengalami masa-masa dimana untuk mengakses internet. Diperlukan perjuangan memeras keringat. Zaman telah berganti. Dimana akses internet semudah membalikkan telapak tangan.

Saat itu belum banyak Internet Provider di Indonesia. Hanya ada Telkom Indonesia dengan IndiHome-nya. Semua Warnet pakai IndiHome. Dari yang awalnya pelanggan setia warnet. Saya naik jabatan menjati operator Warnet. Saat menjadi operator Warnet, di tempat saya bekerja, Corner Net. Juga memakai IndiHome. 

DokPri, saat menjadi operator di Corner Net, Warpax Warung Pakel (1/07/2011)
DokPri, saat menjadi operator di Corner Net, Warpax Warung Pakel (1/07/2011)

Saat menjadi operator Warnet inilah, sambil menyelam minum air. Sambil jaga warnet, saya menulis catatan-catatan motivasi. Kemudian saya kumpulkan menjadi sebuah buku yang berjudul Make Our Dreams Come True.

Dokumen Pribadi, (19/09/2011)
Dokumen Pribadi, (19/09/2011)

Ada yang tahu, cover buku saya salahnya dimana? Sayangnya, saat saya cek situs Nulisbuku.com, situs tidak bisa diakses. 

Waktu pun berlalu...

Lalu saya naik jabatan lagi menjadi Owner Warnet, saya dan rekan saya memberi nama Fastneet. Saya pun memakai Internet Provider Telkom Indonesia dengan layanan andalannya, IndiHome. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun