Mohon tunggu...
M. Irham Jauhari
M. Irham Jauhari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pendiri Terapifobia.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Sinetron Versus Drakor Queen of Ambition

4 Desember 2022   16:22 Diperbarui: 4 Desember 2022   16:25 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi Queen of Ambition oleh AsianWiki.

Protagonis dan Antagonis Harus Sama Kuat

Sebagai mana kita muak dengan sinetron Indonesia. Bukan hanya soal plot yang bertele-tele. Tetapi juga mudah ditebak. Seolah-olah selera penonton ya cuma itu-itu saja.

Masalahnya tentu saja bukan soal selera penonton. Kalau kita memakai pola pikir Malcolm Gladwell ketika bicara soal Bill Gate, Mark Zuckerberg, Twitter, bahwa apa yang kita anggap sebagai sesuatu yang lumrah. Dipengaruhi oleh hal kecil yang berdampak besar.

(Mungkin) Rumah produksi yang telah berpengalaman dalam menggarap berbagai sinetron laris. Tentu saja telah mempunyai semacam 'formula sukses'. Dalam dunia bisnis, melakukan strategi marketing berdasarkan formula sukses yang telah terbukti ampuh. Sudah pasti merupakan hal yang genius.

Maka, dibuatlah berbagai sinetron yang laris dari waktu ke waktu. Dengan formula sukses yang sama. Dengan 'energi' yang sama. Bahkan semakin dipraktekkan, bisa ditemukan formula untuk menghemat biaya produksi.

Hasilnya, sekarang rumah produksi punya dua modal penting untuk rating tinggi. Formula sukses yang pertama, yaitu cerita yang itu-itu saja dan plot yang bertele-tele, mudah ditebak dan membosankan.

Ditambah lagi, formula sukses dengan biaya yang lebih murah. Tetapi hasil rating yang sama. 

Saya berharap sinetron Indonesia mengalami kemajuan di masa-masa yang akan datang. Semoga rumah produksi merasa bosan dengan plot cerita yang bertele-tele. Siapa tahu mereka pada suatu saat akan bosan memakai formula sukses yang lama. Kemudian mencari formula sukses yang baru. Dengan berinovasi dalam setiap tahapan produksi.

Menurut saya, jika suatu saat nanti, sinetron-sinetron yang tampil di televisi Indonesia jauh lebih bermutu daripada sekarang. Tentu sangat masuk akal jika orang-orang Indonesia secara umum yang suka nonton sinetron akan berkembang secara cepat dalam berbagai hal. Misalnya dalam bersikap, berpikir dan bertindak.

Tak bisa dipungkiri, untuk kalangan tertentu, sinetron telah menjadi pilihan satu-satunya hiburan yang tersedia setiap hari. 

Siapa tahu, suatu saat nanti, sinetron Indonesia dapat mencerdaskan kehidupan bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun