Mohon tunggu...
Irfan ZarirulAmal
Irfan ZarirulAmal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

ilmu komunikasi universitas muhammadiyah jember

Selanjutnya

Tutup

Money

Pemulihan Perekonomian Indonesia Pasca Meredanya Covid 19

5 Januari 2022   19:30 Diperbarui: 5 Januari 2022   19:46 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Untuk memulihkan kondisi perekonomian, saya berpendapat bahwa kecepatan pemulihan

ekonomi tergantung kemampuan kita mengatasi pandemi Covid-19 melalui efektivitas peran

vaksin dan penerapan protocol kesehatan amat penting. Kebijakan pemerintah saat ini berfokus

pada bagaimana meredam dampak ekonomi dari pandemic Covid-19 pada masyarakat menengah

kebawah. Pemerintah dalam menanggapi ketimpangan ekonomi yang akan dihadapi pasca

pandemic Covid-19 dibutuhkan kebijakan strategis dalam bentuk efektivitas Program Bantuan

Sosial. Semua kebijakan yang dilakukan pemerintah sudah cukup baik, namun belum cukup

menghadapi tantangan pasca Covid-19. Indonesia juga perlu mengantisipasi isu-isu perubahan

structural ekonomi pasca Covid kedepan. Seperti isu terkait peningkatan tenaga kerja baru yang

akan masuk ke pasar tenaga kerja, automatisasi mesin di berbagai bidang lapangan kerja dan isu

global terkait pembangunan hijau. Hal ini perlu diantisipasi dengan kebijakan yang lebih baik.

Untuk itu setidaknya kami menawarkan tiga ide kebijakan yang bisa diambil untuk mempercepat

pemulihan ekonomi pasca Covid-19. Pertama, perlu melakukan transformasi digital ke sektor pertanian melalui integrasi

ketahanan pangan dengan penguatan rantai pasokan makanan yang kuat. 

Pandemi Covid- 19 berdampak pada industri pertanian, khususnya menurunnya pendapatan petani karena hasil panen dipatok dengan harga lebih rendah, kesulitan menemukan pembeli serta kenaikan harga untuk input atau bahan baku produksi. Pengukuran kinerja rantai pasokan pangan yang

diintegrasikan dengan teknologi harus memenuhi beberapa indicator penunjang meliputi

 (i) mutu pangan, (ii) kecepatan dalam penyediaan produk dan informasi, (iii) efisiensi biaya atau input yang

digunakan dan (iv) fleksibilitas dalam hal proses produksi dan distribusi.

Kedua, mempercepat pembiayaan dan pembangunan hijau atau juga disebut dengan

Green Growth Economy melalui tiga sektor utama meliputi sektor energi, sektor lanskap dan

sektor infrastruktur. Tujuan didirikannya program Green Growth Economy adalah untuk

mendapatkan sasaran hasil akhir. Sasaran pertama adalah keterlibatan sejumlah kementrian dan

pemerintah daerah yang memiliki kapasitas untuk menjalankan dan meningkatkan pertumbuhan

ekonomi hijau. Sasaran kedua adalah keterlibatan pihak swasta atau bisnis dalam aliran investasi

hijau untuk meningkatkan sector prioritas serta memastikan ekosistem yang lebih sehat.

Ketiga adalah berfokus pada pendidikan dan pelatihan terkait dengan permintaan

skill tenaga kerja kedepannya. Perlu dibangun koordinasi yang kuat antara pemerintah dan

swasta khususnya terhadap pendidikan vokasional. Melalui pendidikan vokasional

diharapkan memiliki standar keterampilan teknis yang dapat dikembangkan dengan pelatihan

terpadu dan berdaya guna. Pemerintah dalam menanggapi pengembangan pendidikan vokasional

lebih lanjut dapat menambah dan merevitalisasi Balai Latihan Kerja yang dapat diperluas ke

berbagai wilayah. Khususnya diharapkan terbentuknya BLK komunitas untuk dapat menghasilkan

lulusan yang kompeten dan berdaya saing global. Dengan tiga strategi utama ini, diharapkan

Indonesia dapat mempercepat pemulihan ekonomi pasca Covid-19.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun