Untuk memulihkan kondisi perekonomian, saya berpendapat bahwa kecepatan pemulihan
ekonomi tergantung kemampuan kita mengatasi pandemi Covid-19 melalui efektivitas peran
vaksin dan penerapan protocol kesehatan amat penting. Kebijakan pemerintah saat ini berfokus
pada bagaimana meredam dampak ekonomi dari pandemic Covid-19 pada masyarakat menengah
kebawah. Pemerintah dalam menanggapi ketimpangan ekonomi yang akan dihadapi pasca
pandemic Covid-19 dibutuhkan kebijakan strategis dalam bentuk efektivitas Program Bantuan
Sosial. Semua kebijakan yang dilakukan pemerintah sudah cukup baik, namun belum cukup
menghadapi tantangan pasca Covid-19. Indonesia juga perlu mengantisipasi isu-isu perubahan
structural ekonomi pasca Covid kedepan. Seperti isu terkait peningkatan tenaga kerja baru yang
akan masuk ke pasar tenaga kerja, automatisasi mesin di berbagai bidang lapangan kerja dan isu
global terkait pembangunan hijau. Hal ini perlu diantisipasi dengan kebijakan yang lebih baik.
Untuk itu setidaknya kami menawarkan tiga ide kebijakan yang bisa diambil untuk mempercepat
pemulihan ekonomi pasca Covid-19. Pertama, perlu melakukan transformasi digital ke sektor pertanian melalui integrasi
ketahanan pangan dengan penguatan rantai pasokan makanan yang kuat.Â
Pandemi Covid- 19 berdampak pada industri pertanian, khususnya menurunnya pendapatan petani karena hasil panen dipatok dengan harga lebih rendah, kesulitan menemukan pembeli serta kenaikan harga untuk input atau bahan baku produksi. Pengukuran kinerja rantai pasokan pangan yang
diintegrasikan dengan teknologi harus memenuhi beberapa indicator penunjang meliputi
 (i) mutu pangan, (ii) kecepatan dalam penyediaan produk dan informasi, (iii) efisiensi biaya atau input yang
digunakan dan (iv) fleksibilitas dalam hal proses produksi dan distribusi.
Kedua, mempercepat pembiayaan dan pembangunan hijau atau juga disebut dengan
Green Growth Economy melalui tiga sektor utama meliputi sektor energi, sektor lanskap dan
sektor infrastruktur. Tujuan didirikannya program Green Growth Economy adalah untuk
mendapatkan sasaran hasil akhir. Sasaran pertama adalah keterlibatan sejumlah kementrian dan
pemerintah daerah yang memiliki kapasitas untuk menjalankan dan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi hijau. Sasaran kedua adalah keterlibatan pihak swasta atau bisnis dalam aliran investasi
hijau untuk meningkatkan sector prioritas serta memastikan ekosistem yang lebih sehat.
Ketiga adalah berfokus pada pendidikan dan pelatihan terkait dengan permintaan
skill tenaga kerja kedepannya. Perlu dibangun koordinasi yang kuat antara pemerintah dan
swasta khususnya terhadap pendidikan vokasional. Melalui pendidikan vokasional
diharapkan memiliki standar keterampilan teknis yang dapat dikembangkan dengan pelatihan
terpadu dan berdaya guna. Pemerintah dalam menanggapi pengembangan pendidikan vokasional
lebih lanjut dapat menambah dan merevitalisasi Balai Latihan Kerja yang dapat diperluas ke
berbagai wilayah. Khususnya diharapkan terbentuknya BLK komunitas untuk dapat menghasilkan
lulusan yang kompeten dan berdaya saing global. Dengan tiga strategi utama ini, diharapkan
Indonesia dapat mempercepat pemulihan ekonomi pasca Covid-19.