Mohon tunggu...
Irfani Annisa
Irfani Annisa Mohon Tunggu... Penerjemah Bahasa Indonesia-Inggris-Jepang

Saya menyukai cerita fiksi dan misteri. Saat waktu luang saya menghabiskan waktu saya dengan membaca novel/komik, menonton film, dan berwisata. Kebetulan saat ini saya tinggal di Jepang, akan sangat menyenangkan jika saya bisa berbagi cerita dengan Anda..

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengalaman Pertama Jadi Sales di Negeri Sakura: Antara Bahasa, Pelanggan, dan Adaptasi

14 Juli 2025   14:35 Diperbarui: 14 Juli 2025   14:35 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

(Teteh Diaspora Bercerita: Curhatan Sales Kartu Internet di Jepang --- Part 1)

Hai, semuanya!
Jadi ceritanya, aku bikin program penulisan ini gara-gara pekerjaan aku sekarang: jadi customer service merangkap sales kartu internet di Jepang. Awalnya sih cuma curhat biasa tentang pekerjaan ke ChatGPT (temen ngobrol setia buat para introvert di perantauan), tapi entah kenapa malah dikasih ide buat bikin diary lucu-lucu tentang kehidupan aku sebagai sales diaspora. 

Nah, mulai dari part pertama ini, aku pengen cerita dari awal banget perjalanan aku di Jepang.

Di akhir tahun 2023, aku pindah ke Jepang karena diterima kerja di perusahaan penyedia layanan internet. Yang punya? Orang Jepang keturunan Brazil. Jadi suasana kantornya itu nggak Jepang-Jepang amat --- lebih santai, lebih manusiawi, dan yang jelas, nggak ada tekanan "korporat Jepang" yang serem itu. Tapi ya... ini juga pertama kalinya aku kerja sebagai sales. Dan langsung jualan produk internet, pula!

Yah, demi bisa tinggal di Jepang, aku siap lah kerja apa aja. Yang penting: berangkat dulu, urusan lain dipikirin belakangan!

Awal masuk, langsung di-training sama shach (presdir) buat kenalan sama produk yang dijual. Lumayan lah, masih bisa nyambung.
Lalu dimulailah fase aku bikin akun Facebook kerja dan desain poster promosi. Jangan dibayangin profesional ya, karena jujur... awalnya aku nggak ngerti apa-apa soal Canva atau GPT! Jadi desainnya seadanya banget, yang penting posting dulu. Namanya juga learning by doing.

Karena aku satu-satunya orang Indonesia di kantor, no senpai, no mentor, no template --- semua serba inisiatif sendiri. Akhirnya aku banyak baca-baca iklan sales lain, cari ilmu tentang marketing, dan tentu aja: ngulik produk. Soalnya, tak kenal maka tak sayang, kan?

Dan tentu saja, pelanggan pertama aku adalah suami sendiri. Kalau bukan karena dia, mungkin aku nggak bakal rela kerja apa aja demi dapat visa tinggal di Jepang.
FYI, suami aku pegang visa tokutei ginou 1 (visa pekerja keterampilan), yang artinya dia belum bisa ajak keluarga. Untungnya aku lulusan Sastra Jepang dan punya sertifikat bahasa, jadi bisa nyusul kerja ke sini.
Mulailah petualangan aku sebagai sales diaspora di Negeri Sakura!

Dua bulan pertama, pelanggan aku cuma dua: suami dan satu pelanggan dari bos. Masuk bulan ketiga --- masa akhir percobaan --- mulai deh kepikiran. "Duh, kudu gimana nih biar bisa tembus target?"
Akhirnya, aku rajin doa, posting promo tiap hari di Facebook, dan... Alhamdulillah, mulai kelihatan hasilnya.
Tapi ya gitu, di bulan ketiga ini juga, aku mulai merasakan betul capeknya jadi sales dan CS sekaligus.

Salah satu pengalaman yang paling "berkesan" tuh waktu ada pelanggan wifi rumah yang nge-chat malem-malem cuma karena wifi-nya mati.
Jam 10 malam, gengs.
Serius?

Hello... kita para CS dan sales juga manusia. Kita butuh tidur, bukan jaga pos komando 24 jam.
Walaupun aku terima chat-nya, ya tetep aja nggak bisa langsung proses malam itu. Di Jepang, semua ada jam kerja, ada prosedur.
Ini bukan sinetron superhero yang tiba-tiba muncul di depan rumah dalam 10 detik buat benerin router, ya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun