Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tragedi Kanjuruhan #UsutsampaiTuntas, Semua Pihak Harus Bertanggung Jawab, Intropeksi Diri dan Berbenah

7 Oktober 2022   16:00 Diperbarui: 7 Oktober 2022   16:06 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mobil Tim Keamanan yang di rusak oleh supporter di dalam lapangan  (sumber foto: Kompas)

Sikap sportifitas inilah yang masih kurang dimiliki oleh pendukung atau peminat sepak bola yang ada di Indonesia. Banyak diantara pendukung yang mudah tersulut emosi dengan sesuatu hal yang kecil sehingga menimbulkan kericuhan dan bahaya sampai terjadi seperti Tragedi di Kanjuhuran Malang. Tidak masalah kita legowo atau menerima sebuah kekalahan dengan sikap yang baik, karena sportifitas dalam olahraga merupakan elemen penting dalam mendukung perkembangan olahraga ini tetap dicintai oleh semua kalangan masyarakat.

Sikap yang harus diperhatikan untuk sepak bola Indonesia

Semua sudah terjadi "nasi sudah jadi bubur", kita semua tidak bisa atau memiliki kekuasaan dalam mengembalikan waktu untuk menghindari kejadian Tragedy di Kanjuhuran, Malang. Peristiwa ini sudah terjadi dan tidak bisa dipungkiri karena kebodohan dan tindakan sembrono yang dilakukan oleh pihak yang tidak tahu menahu tentang regulasi dari sebuah aturan.

Hal pertama yang harus dilakukan dalam menyikapi peristiwa ini adalah membuka hasil penyelidikan sesuai dengan cara yang relevan dan transparan. Jangan ada sesuatu hal kebenaran harus ditutup-tutupi karena ini menyangkut dari sebuah nyawa banyak orang yang hilang dari sebuah kejadian yang luar biasa.

Siapa yang pernah menyangka jika setelah menyaksikan olahraga sepak bola bisa membuat nyawa orang melayang. Apakah ada sepak bola seharga nyawa ? percaya atau tidak percaya, hal inilah yang sedang terjadi dan dialami oleh bangsa Indonesia. Terisitiwa ini sungguh memilukan dan menjadi catatan sejarah tersendiri dari buruknya pelaksanaan dan pemantauan event olahraga di negeri sendiri. Tidak ada sepak bola seharga nyawa.

Sudah waktunya kita intropeksi diri dari semua bagian yang memiliki hubungan dengan urusan olahraga sepak bola. PSSi sebagai organisasi harus berbenah dan memperbaiki system yanga da di dalam kepengurusan dan pengontrolan di dalam dan luar lapangan yang ada di setiap pertandingan. PSSI memiliki tanggung jawab untuk memastikan semuanya harus berjalan aman dan kondusif agar pelaksanaan di lapangan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Permintaan dari masyarakat untuk meminta Ketua PSSI dan semua jajaran ke pengurusan yang ada di dalamnya untuk mundur. Adalah sebuah hal yang wajar untuk sebagai sikap penghormatan dan mempertanggung jawabkan apa yang terjadi di dalam dan luar lapangan sepak bola. PSSI adalah orang yang memiliki pertanggung jawaban pertama yang diminta oleh banyak pihak atas kejadian ini.

Selain itu Tim Keamanan yang akan bertugas dalam mengamankan kondisi lapangan tetap kondusif, baik di dalam maupun di luar lapangan adalah tanggung jawab dari pihak Polisi. Namun Tim Keamanan ini harus mengetahui terlebih dahulu aturan main dan semua regulasi yang ada di dalam Undang-undang hukum FIFA.

Tidak melakukan sebuah tindakan sikap yang dilakukan sesuai prosedur yang dimiliki oleh Polisi. Hal ini perlu diperhatikan kembali oleh Tim Keamanan ketika ingin mengamankan sebuah pertandingan yang ada. Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, tembakan gas air mata yang telah dilakukan merupakan sebuah pelanggaran yang menandakan pihak Polisi tidak tahu sebuah aturan yang telah diberlakukan oleh Pihak FIFA.

Kemudian hal yang paling terpenting adalah para supporter yang harus intropeksi diri lagi dalam memberikan dukungan kepada klub yang digemarinya. Supporter harus memahami dulu definisi dari sebuah kata sportifitas yang ada dalam dunia olahraga. Jika mereka tahu dan sudah paham dengan hal ini maka hal-hal yang tidak diharapkan terjadi akan bisa dihindari.

Bentuk tindakan anarkis muncul dimulai dari sebuah hal kecil yang tidak bisa dikontrol oleh diri sendiri. Dari satu orang yang memulai maka akan menyulut bara api yang menimbulkan banyak orang ikut serta untuk melakukan kericuhan dan kejadian yang tidak diinginkan.

Peristiwa Tragedi Kanjuhuran di Malang adalah sebuah catatan kelam yang harus diingat oleh bangsa ini. Jika kejadian ini tidak bisa membuat kalian buka mata dan merasa jera, maka tidak akan pernah mungkin dunia olahraga sepak bola di negeri ini mengalami sebuah kemajuan. Masyarakat banyak tahu sepak bola di Indonesia penuh dengan kontroversi dan minim akan prestasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun