Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Film

Film "Kemarin", Sebuah Memori dan Belajar untuk Mengikhlaskan

20 Januari 2022   14:10 Diperbarui: 20 Januari 2022   14:12 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : IMDb.com | Ilustrasi Poster Resmi film Kemarin

Film kemarin merupakan sebuah dokumentasi yang sengaja dibuat oleh Mahakarya Pictures dalam mengenang tragedi tsunami di selat sunda pada tahun 2018. Dimana pada saat kejadian salah satu band terkenal di tanah air bernama "Seventeen" sedang melakukan atraksi panggung untuk menghibur para penggemarnya di sana, hingga tiba bencana alam tsunami datang dan memporak-porandakan wilayah ditempat group band yang sedang manggung lengkap bersama semua personel.

Film Kemarin dimulai dari tayangan dokumentasi yang memperlihatkan group band Seventeen sedang manggung diatas pentas, seketika itu air besar dari tepi laut datang membawa semua orang diterjang oleh arus yang sangat kuat. Setelah itu film ini dimulai dari sesi wawancara dari semua narasumber yang masih hidup dan memiliki keterkaitan erat dengan group band Seventeen.

Film Kemarin ini rilis tepat ditahun 2021 setelah tiga tahun mengenang kejadian musibah yang sangat luar biasa dan tidak ada satu orang pun yang bisa melihat bahwa bencana ini akan datang menimpa tanah air dan termasuk juga salah satu group band ternama Indonesia. semua kejadian sudah menjadi ketetapan oleh yang Maha Kuasa dalam menentukan takdir manusia untuk hidup diatas muka bumi ini, sehingga dengan adanya bencana dan kematian maka umat manusia akan mengenang dan mengingat bahwa satu hal diatas dunia ini yang paling pasti adalah kematian, siapa pun akan melewati dan akan merasakan fase ini kapanpun dan dimana pun kita berada.

Film Kemarin memiliki durasi waktu sekita satu jam tiga puluh menit lebih, film ini siap membuat para penontonnya merasakan kesedihan, haru dan perihatin terhadap musibah dan bencana yang telah membuat keluarga para korban yang telah meninggal untuk tetap sabar dan ikhlas dalam menerima cobaan dan musibah yang datang menghampiri hidupnya. Film ini dibuat untuk mengenang personel dan orang-orang keluarga besar dari group band Seventeen yang meninggal, seperti Herman Sikumbang, Windu Andi Darmawan, Muhammad Awal Purbani, Oki Wijaya, Dylan Sahara (Istri Ifan Seventeen), dan Rukmana Rustami.

Film Kemarin juga menampilkan narasumber yang memiliki keterkaitan dengan keluarga besar dari group band Seventeen, sebut saja Riefian Fajarsyah, Yudhi Rus Harjanto, Resa Prihadi, Dewi Sartika, Juliana Moechtar, Cindri Wahyuni, Novi Yanti, Dewi Puspitasari, Doni Saputro, Dendi Reynando, Jarot Nugroho, Ahmad Muhajar, Zakaria, Erix Soekamti, Erros Chandra, Ully Dlimunthe, Ahmad Danishman, Bambang Heri, Wendy Putranto, Adrian Syarkawie, Wishnutama Kusubandio, Pay Burman dan masih banyak lagi yang terlibat mengisi sebagai narasumber dalam film ini.

Review Film Kemarin secara keseluruhan

Sumber foto : okezone.com | Ilustrasi Personel group band Seventeen
Sumber foto : okezone.com | Ilustrasi Personel group band Seventeen

Alur cerita dalam film ini sangat baik sekali diatur oleh sang sutradara dalam memberikan tontonan yang bermutu kepada para penikmat film dalam mengikuti perjalanan kisah film ini dari awal hingga akhir.

Film ini dimulai dari tahap awal bagaimana kemunculan group band ini dimulai, penonton seperti melewati lorong waktu yang penuh dengan kisah cerita sebuah group band yang dimulai dari sebuah mimpi menjadi terkenal hingga pada masanya.

Film ini tidak langsung menjelaskan bagaimana kronologi dari kejadian bencana alam tsunami yang dialami oleh mereka, tapi sang pembuat film sangat baik dalam mengatur ritme awal film ini dimulai dari tahap perkenalan selama lebih kurang 30 menit, setelah itu baru penonton akan menitikkan air mata hingga film ini selesai.

Sinematografi dan visual yang ditampilkan dalam film ini juga tidak kalah bagus dari film-film drama yang lain, suasana kronologi gambar yang diambil dalam merepresentasikan saat kejadian bencana terlihat sangat berasa hingga sampai kepada penonton yang melihat film ini dari awal hingga akhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun