Mohon tunggu...
Irfan Alkajani
Irfan Alkajani Mohon Tunggu... Petani - ~

Belajar Sepanjang Hayat. Gerak Kerja, Menyemai Istirahat. Mengelus Mimpi, Mengasah Impian.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tentang Pertemuan Virtual

14 Juni 2023   05:25 Diperbarui: 14 Juni 2023   05:39 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Orang tua sering menitip pesan "tatap lawan bicaramu sebagaimana kamu menatap diri depan cermin." Membawa diri (jiwa dan fisik) di ruang-ruang pertemuan termasuk majelis ilmu.


Pertemuan virtual remaja ini bagi dunia pendidikan memberikan akses terselenggeranya pengajaran atau pendidikan secara jarak jauh. Pertumbuhan teknologi dan suburnya aplikasi memberikan warga dunia banyak pilihan, guna memilih dibilik platform mana pertemuan tatap layar tersebut diselenggarakan.


Sepahaman lazimnya dikatakan pertemuan virtual karena adanya interaksi tatap muka dan tali dengar di semesta internet, sebutlah guru dengan peserta didiknya pada tempat lain dosen dengan mahasiswa dan siapa pun yang menggunakan ruangan internet ini sebagai ladang pertemuan.


Yang menarik dari sepangamatan penulis bahwa pertemuan jarak jauh ini, seringkali kita tidak menggunakan atau mengaktifkan fitur kamera dalam perjumpaan virtual tersebut. kalau lah mic yang dinonaktifkan untuk menghindari terganggunya suara grasak-grusuk dan bisa pula dimatikan atau di handel sama admin, untuk satu hal yang terakhir ini barangkali belajar dari ketua DPR. 

Dari penulusuran ini pula ada beberapa hal yang sekiranya menjadi dalih, mengapa fitur kamera ini sering tidak difungsikan.


1.Kualitas Jaringan


Di beberapa titik lokasi di negara tersayang Indonesia masih belum terjangkau dengan kulitas jaringan yang mumpuni, jangankan pertemuan virtual yang butuh sokongan jaringan yang stabil untuk menelpon saja masih ada daerah yang tidak memiliki akses jaringan, harus mencari tempat-tempat tertentu hingga pada satu waktu, ada berita seseorang berjuang memanjat pohon untuk meraih jaringan. Kiranya hal ini kurang dimengerti dan barangkali tidak pernah dirasakan oleh sebagian pejabat yang bejat.

Seperti yang diketahui, satelit jaringan yang akan dibangun, diembat alias dikorupsi oleh menteri terkait. Ironis memang menjumpai kondisi bangsa kita yang dikepung korupsi. Jaringan belum stabil, penanganan korupsi yang labil. Hadeeuh capek deeeeh.

2.Persiapan Siap yang Tidak Siap


Judulnya memang agak aneh, sama anehnya bagi mereka yang sudah tahu bahwa akan dilakukan pertemuan virtual namun tidak mempersiapkan diri untuk menghadapkan diri kesana. Dikiranya kontes ketampanan atau kecantikan berbusana kali bahwa disana ada penilain, makanya mundur atau bahkan minder.  padahal kita sama-sama tahu mau belajar. Bahwa manusia suka keindahan, telah diciptakan sebaik-baiknya harusnya ditampilkan jangan sembunyi, seperti lirik lagunya geisha.

3.Kasak-Kusuk Dibalik Layar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun