Mohon tunggu...
Irfan Maulana
Irfan Maulana Mohon Tunggu... Freelancer - Buku Dan Pena Adalah Sahabat Saya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir 11 Juli 1997 Hobi menulis adalah hobi saya selain membaca dan olahraga merupakan hobi dari saya .

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Hari Museum Internasional: Rinduku Pada Museum Fatahillah

18 Mei 2021   11:42 Diperbarui: 18 Mei 2021   12:15 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum Fatahillah atau Museum Sejarah Jakarta . Sumber: Dokumentasi Pribadi .

Dikutip dari Wikipedia , Hari Museum Internasional adalah adalah perayaan yang dirayakan setiap tahun pada tanggal 18 Mei. Perayaannya dikoordinasi oleh International Council of Museums. Acaranya memiliki sebuah tema spesifik yang berubah setiap tahun dan merupakan inti dari kenikmatan komunitas museum internasional .

Dan di Indonesia sendiri banyak sekali wisata tentang ilmu pengetahuan dan museum yang beraneka ragam dan syarat akan budaya . Yang biasanya dikunjungi wisatawan terutama anak-anak sekolah untuk memperdalam ilmu pengetahuan mereka . Namun sayangnya akibat pandemi Covid-19 yang masih terjadi di Indonesia dan hampir semua negara di seluruh dunia membuat wisata ke museum menjadi berkurang bahkan cenderung drastis .

Salah satunya adalah yang berada di kawasan wisata Kota Tua DKI Jakarta yaitu Museum Fatahillah atau Museum Sejarah Jakarta . Museum Fatahillah atau yang dikenal dengan nama Museum Sejarah Jakarta ini terletak di Jalan Taman Fatahillah No.1 Jakarta Barat dengan luas dari 1.300 meter persegi .

Dikutip dari Wikipedia , pada awalnya bangunan ini adalah bernama Balaikota Batavia atau dalam istilah bahasa Belanda disebut dengan Stadhuis Van Batavia yang dibangun sekitar pada tahun 1707 hingga 1712 atas perintah gubernur jenderal Joan Van Hoorn  . Bangunan ini juga mirip dengan Istana Dam di Amsterdam Belanda , terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan barat serta bangunan sanding yang digunakan sebagai kantor , ruang pengadilan , dan ruang-ruang bawah tanah yang dipakai sebagai penjara . Tepat pada tanggal 30 Maret 1984 , bangunan ini kemudian diresmikan sebagai Museum Fatahillah .

Bangunan yang berada di kawasan wisata Kota Tua DKI Jakarta ini berdampingan dengan sejumlah tempat atau bangunan yang antara lain adalah Gedung Arsip Nasional , Gedung Chandranaya , Vihara Dharma Bhakti , Petak Sembilan , Pecinan Glodok dan Pinangsia , Gereja Sion , Tugu Jam Kota Tua DKI Jakarta , Stasiun Jakarta Kota , Museum Bank Mandiri , Museum Bank Indonesia , Standar Chartered Bank , Kota's Pub , VG Pub Kota , Toko Merah , Cafe Batavia , Museum Seni Rupa Dan Keramik , Lapangan Fatahillah , Replika Sumur Batavia , Museum Wayang , Kali Besar , Hotel Former , Nieuwes  Van De Dag , Gedung Dasaad Musin , Jembatan Kota Intan , Galangan VOC , Menara Syahbandar , Museum Bahari , Pasar Ikan , Pelabuhan Sunda Kelapa , serta Masjid Luar Batang .

Sebelum pandemi Covid-19 menyerang , banyak yang bisa kita lakukan jika kita berwisata ke Kota Tua DKI Jakarta atau mengunjungi Museum Fatahillah ini . Dimulai dari bersepeda , mengelilingi sekitar museum , hingga berswafoto atau selfie disekitar area museum yang pastinya sangat menyenangkan dan bisa menjadi pilihan alternatif untuk bisa berwisata sekaligus menambah ilmu pengetahuan kita .

Perubahan nama DKI Jakarta pun juga dirangkum dimulai dari nama Batavia , Sunda Kelapa , Jayakarta hingga saat ini bernama DKI Jakarta atau Daerah Khusus Ibukota Jakarta . Sebelum pandemi Covid-19 seperti sekarang muncul , jumlah wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata Kota Tua DKI Jakarta termasuk dengan Museum Fatahillah kurang lebih berjumlah 20 ribu hingga 30 ribu pengunjung setiap bulannya .

Selamat Hari Museum Internasional , mari menghargai museum sebagai dari bagian sejarah bangsa Indonesia . Demikian saya Irfan Maulana terima kasih dan salam wisata .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun