Mohon tunggu...
Irene Maria Nisiho
Irene Maria Nisiho Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu rumah tangga

Nenek 6 cucu, hobby berkebun, membaca, menulis dan bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Go Wild for Life

5 Juni 2016   06:27 Diperbarui: 17 Juli 2016   12:08 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perkenalan pertama (foto koleksi pribadi)

Setiap tahun, pada tanggal 5 Juni diperingati hari Lingkungan Hidup Sedunia. Tujuan ditetapkannya Hari Lingkungan Hidup atau World Environment Day( WED) adalah, untuk menginspirasi orang-orang penghuni bumi ini, untuk bertindak dalam melestarikan lingkungan hidup.

Banyak cara untuk peduli terhadap lingkungan hidup kita. Kebanyakan orang berpikir melestarikan lingkungan hidup adalah dengan menanam pohon. Ya itu adalah salah satu tindakan yang baik. Namun sebenarnya pelestarian lingkungan hidup mengcakup banyak hal, karena itu kemudian ada Hari Air, Hari Bumi, Hari Sejuta Pohon, Hari Ozon dan masih banyak yang lain. Semuanya bertujuan mengajak kita untuk menolong bumi yang rusak karena keserakahan manusia juga.

Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diusung setiap tahun berubah.

Tahun ini United Nations Environment Programme (UNEP), menetapkan tema Go Wild for Life. Maksudnya mengajak semua orang di bumi ini untuk memerangi perdagangan ilegal dan tidak memberi toleransi terhadap perdagangan ilegal satwa liar. Di seluruh dunia terjadi perburuan satwa liar dengan tujuan diperdagangkan. Gajah dibunuh untuk diambil gading/taringnya. Harimau juga terancam punah karena keelokan kulitnya. Burung-burung, monyet dan lain-lainnya juga menjadi incaran tangkap. Di Indonesia sendiri sudah ratusan spesies satwa liar yang terancam punah.

Ayo berteman... (foto:koleksi pribadi)
Ayo berteman... (foto:koleksi pribadi)
Untuk tema tahun ini, Go Wild For Life, mungkin untuk melaksanakannya secara langsung kurang bisa terjangkau oleh banyak orang. Namun secara tidak langsung kita bisa mendidik generasi muda dari kecil untuk lebih nengenal dan mencintai satwa-satwa liar. Jika sudah demikian, kelak setelah dewasa mereka pasti bisa kita andalkan untuk menjadi benteng pertahana bagi satwa liar kita.

Untuk mengenalkan tidak perlu harus bermain bersama. Dulu ketika cucu saya masih kecil, kira-kira umur setahun setengah oleh orangtuanya dibawa piknik ke Taman Safari. Kebetulan cucu saya shionya macan. Lihat betapa senangnya bermain dengan anak macan, sampai dia jatuh bangun bercanda.

Dua tahun kemudian, ketika cucu saya telah bersekolah pra TK, bersama teman-teman sekolah kembali berkunjung ke Taman Safari dan berjumpa kembali dengan anak macan sahabatnya dulu, yang sudah menjadi jauh lebih besar dibanding diri cucu saya si anak shio macan.

 

Jumpa lagi setelah dua tahun berlalu (foto: koleksi pribadi)
Jumpa lagi setelah dua tahun berlalu (foto: koleksi pribadi)
Saya tidak menganjurkan anak kecil dibiarkan bermain demikian dengan satwa liar walau satwanya masih anak-anak juga karena menurut saya berisiko. Tetapi mengenalkan anak kepada satwa dan mengajaknya untuk mencintai alam adalah salah satu contoh kecil tindakan untuk bumi. 

Walau tidak sesuai tema tahun ini, apa pun yang bisa kita lakukan, ya lakukan saja.

Contohnya:

Tidak boros memakai air bersih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun