Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Meneroka Tumbuh Kembang Destinasi Kampung Tematik di Kota Malang

20 September 2023   14:25 Diperbarui: 20 September 2023   14:32 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Eko Irawan di museum Reenactor Ngalam Destinasi kampung Tawangsari Kampoeng Sejarah 31 Juli 2023

Sendiri tentu berat, tapi dengan dipikul bersama, berjejaring tentu akan sangat logis dan masuk akal. Bagi yang sudah merasa hebat harus mampu meletakan ego nya, memberi ruang dan kesempatan pada kampung lain untuk tumbuh bersama dalam sinergi berjejaring yang adil dan transparan.

Meningkatkan Kapasitas Kampung

Semua unsur dalam kampung itu penting, jadi saat ada upaya meningkatkan kapasitas SDM kampung oleh instansi terkait, segera ambil kesempatan dan yang hadir jangan orang yang itu itu saja. Pelatihan peningkatan kapasitas SDM kampung itu sangat banyak, namun kenyataannya kurang bahkan tidak dimanfaatkan oleh kampung secara maksimal. Kesadaran perlunya meningkatkan kapasitas SDM masih rendah dan tidak mau hadir dengan alasan yang tidak signifikan. Jika rasa ikut memiliki ada, tentu pelatihan ini banjir peserta, bahkan kurang.

Semua pengurus harus diberi kesempatan ikut pelatihan meningkatkan kapasitas diri, agar yang kapasitasnya naik bukan orang itu itu saja. Peningkatan kapasitas ini bisa dilakukan dengan membuka kerjasama dengan perguruan tinggi dan pihak swasta. Jika SDM meningkat, maka kesadaran pengurus juga lebih baik meningkatkan pelayanan prima pada para wisatawan.

Rebranding Portofolio Kampung

Menunggu bantuan pihak terkait merupakan pilihan akhir, setelah portofolio kampung tersaji fix dan diperjuangkan secara masif oleh kampung itu sendiri. Pihak lain mana mau percaya setelah dicek balik ternyata hanya omong doang. Portofolio adalah bukti kongkrit capaian yang bisa dipertanggungjawabkan. Mengeluh tentu bukan jawaban bijak, tapi langkah nyata walau kecil akan lebih berarti. Pondasi dalam wujud portofolio harus dibangun, misal kerjasama liputan dengan media, membangun support media partner, kerjasama liputan dengan youtuber dan TV LOKAL serta dengan perguruan tinggi.

Rebranding portofolio kampung juga perlu digagas lebih baik. Diawal sudah dijelaskan perihal peta destinasi dan SDM, jadi penataan disini dimaksudkan lebih pada peningkatan kapasitas dari apa yang sudah ada. Kenapa itu harus dikunjungi, apa perlunya, jika perlu bikin orang penasaran agar ingin tahu. Memang semua tak perlu dijelaskan, agar timbul sisi penasaran untuk datang kembali dilain kesempatan. Itulah rebranding portofolio kampung yang harus ditunjukan.

Salah satu bentuk kegiatan memang harus diadakan berkala. Banyak kampung hanya mampu membikin acara setahun sekali. Alasannya faktor anggaran. Jika gebyar kampung hanya setahun sekali, maka nilai penumbuhan UMKM dan ekonomi kampung hanya akan ada untuk kisaran setahun sekali. Apakah dilain waktu dimana tidak ada kegiatan Akbar kampung tersebut, warga setempat khususnya UMKM yang bikin pusat oleh oleh tidak butuh pembeli?


Sebuah destinasi kampung tematik kunci kesuksesannya adalah pada upaya peningkatan UMKM berbasis ekonomi kreatif setempat. Jika itu tumbuh, destinasi wisata juga tumbuh. Misal ada giat pasar pagi tiap hari Minggu. Tentukan jalan mana yang digunakan untuk event setiap Minggu pagi. Kumpulkan semua sektor usaha buka lapak UMKM disana. Tentukan tarif berapa sewa lapaknya. Pengaturan parkirnya. Kemudian ukur penghasilan tiap lapak dan bikin data sebagai acuan keberhasilan. Minggu pertama laku 10 porsi, Minggu kedua berapa. 

Dst, hingga grafik omset semua lapak bisa terdata kongkrit. Data data ini harus diolah secara baik sebagai evaluasi peningkatan destinasi. Semakin ramai dan laris akan jadi acuan keberlangsungan kegiatan tsb. Ini merupakan daya tarik tersendiri agar wisatawan setempat mau hadir kesana terus menerus. Kampung tematik tanpa kegiatan lama lama akan mati, karena dari mana menghidupi semua inovasinya jika tidak ada upaya pertumbuhan pusat oleh oleh.

Banyak bentuk kegiatan berkala yang bisa digagas. Jika hanya untuk kepentingan sendiri, dalam arti tidak melibatkan pihak lain sebagai wisatawan yang membeli produk kampung, maka destinasi dengan tujuan ekonomi kreatif belum dapat dikatakan berhasil.

Bentung rebranding portofolio ini bisa berbentuk pasar pagi, pasar malam, seminar, giat tempo dulu, pagelaran musik, bedah buku dan hal kreatif lainnya. Jika masih menunggu campur tangan pemerintah untuk mensupport kegiatan ini, jangan berharap punya portofolio terpercaya sebagai penyelenggara event. Sebuah kegiatan yang baik, bukan menghabiskan uang penyelenggara, namun memberi penghasilan nyata pada semua pihak yang mau berusaha didalam wadah kampung tematik. 

Sesungguhnya kampung tematik adalah wadah masyarakat mengangkat potensi kampung agar jadi daya tarik warga untuk datang dan berbelanja oleh oleh secara berkala tanpa harus menunggu event setahun sekali. Itu parameter suksesnya kampung tematik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun